SEMANGAT DAN JIWA PEJUANG HARUS TETAP DIHIDUPKAN
Yogyakarta, Kompas
Presiden Soeharto menandaskan, pengalaman selama ini menunjukkan bahwa pembangunan ternyata tidak kalah beratnya dengan perjuangan untuk merebut, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Masalah, tantangan dan jawa ban bangsa kita dalam masa kemerdekaan dahulu memang berlainan dengan masalah, tantangan dan jawa barat dalam masa pembangunan ini. Kalau dulu medan juang kita adalah pertempuran, maka sekarang adalah pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Hal tersebut diungkapkan Presiden dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ketua Yayasan Wiratama 45 Soetikno Loekitodi sastro dalam Musyawarah Nasional III Yayasan Wiratama 45, di Monumen Tegalreja, Yogyakarta Kamis (16/7) malam.
Musyawarah Nasional III Yayasan Wiratama 45 diikuti oleh 146 peserta, berasal dari Jatirn, Jateng, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumut dan Lampung.
Menurut Presiden, ada satu hal yang sama sekali tidak berubah dalam perjuangan dulu dan kini, ialah jiwa dan semangat kita sebagai pejuang. “Pembangunanjuga memerlukan sikap kepahlawanan dan kegigihan pejuang. Semangat dan jiwa pejuang itu harus tetap kita pelihara dan kita hidup-hidupkan dalam masa pembangunan ini,” tegasnya.
Proses
Lebih lanjut Kepala negara menyatakan, tidak lama Jagi pembangunan kita akan memasuki proses tinggal landas. “Saya sering mengatakan bahwa saat memasuki proses tinggal landas dalam pembangunan merupakan saat-saat yang kritis. Oleh sebab itu, kita harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya, agar mampu melewati masa kritis tadi dengan lancar dan selamat,” katanya.
Menurut Presiden, meskipun pembangunan kita telah mendekati tinggal landas, sebagai karya manusia pembangunan juga tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. “Sebagai pejuang yang selalu dengan kepala tegak menghadapi masa depan, kita perlu mengambil pelajaran secara dewasa dari segala kemajuan dan kekurangan tadi,” tandasnya.
Sebagai pejuang, demikian Presiden, kita tidak boleh kendor semangat dalam melihat tantangan. Sebaliknya malahan membangkitkan semangat untuk berjuang lebih gigih lagi. “Semuanya itu adalah sikap yang menjadi tradisi kita sebagai pejuang yang telah terbukti dapat menjawab tantangan zaman.”
Untuk itu Presiden mengharapkan, wawasan yang luas dan kekayaan pengalaman yang dimiliki para pejuang, dapat didayagunakan sebaik-baiknya bagi kelancaran dari keberhasilan pembangunan bangsa pada saat-saat menentukan dan penuh tantangan seperti saat sekarang ini.
Sumber : KOMPAS (18/07/1992)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 161-162.