PRESIDEN : TANTANGAN KINI DIRI KITA SENDIRI

PRESIDEN : TANTANGAN KINI DIRI KITA SENDIRI[1]

Samarinda, Bisnis Indonesia

Presiden Soeharto menegaskan, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang dan masa datang jauh berbeda dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi pada masa lalu, karena musuh yang dihadapi kini bukanlah musuh yang nyata yaitu kaum penjajah.

“Yang kita hadapi sekarang adalah diri kita sendiri. Kita menghadapi keterbelakangan kita sendiri dalam berbagai bidang kehidupan bangsa kita,” kata Kepala Negara ketika membuka Musyawarah Besar Nasional (Mubenas) ke-IX Angkatan 45 di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (19/1) lalu.

Menurut Presiden, dalam menghadapi berbagai tantangan dalam bidang sosial, politik , ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan itu, bangsa Indonesia telah mengerahkan segala daya dengan melaksanakan program-program pembangunan.

“Kita telah melaksanakan pembangunan nasional yang terencana dan terarah selama hampir 25 tahun,” katanya.

Berkat usaha keras itu, Indonesia telah berhasil meraih berbagai kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan meskipun tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan dan kekeliruan yang dialarni, ujar Presiden.

Kepala Negara menyatakan panggilan tugas sejarah yang mulia dari Angkatan 45 adalah mengantar bangsa ini ke pintu gerbang era tinggal landas. Tugas ini sungguh berat. Namun betapa pun beratnya tugas tadi, bangsa Indonesia harus menghadapinya dengan penuh keyakinan, bahwa apa yang dicita-citakan akan dapat diwujudkan.

Untuk itu, menurut Presiden, yang harus dilakukan pertama-tama harus mengerahkan dan mengarahkan seluruh potensi bangsa Indonesia agar menjadi kekuatan pembangunan yang tangguh.

“Pengalaman kita di masa revolusi membuktikan bahwa kita pernah berhasil menyusun potensi bangsa kita menjadi kekuatan peljuangan yang sangat ampuh.”

Dengan mengemukakan hal-hal itu, Presiden berharap semua pejuang Angkatan 45 memadukan seluruh perhatian dan pemikiran dalam rangka mengisi berbagai kekurangan, dan menebus berbagai kekeliruan di masa lampau dan meningkatkan kemajuan bangsa Indonesia.

“Kita inginkan meletakkan landasan yang kuat dan kukuh agar bangsa Indonesia dapat memasuki era tinggal landas dengan aman dan penuh percaya diri. Kita tidak ingin meninggalkan warisan yang akan menjadi beban bagi generasi yang akan datang, akibat kesalahan dan kelalaian kita. Kita harus memberi contoh kepada generasi anak cucu kita tentang perjuangan tanpa pamrih demi kepentingan bersama seluruh bangsa Indonesia.” (ta)

Sumber : BISNIS INDONESIA (21/01/1993)

_______________________________________________________________________

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 53-54.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.