PEMERINTAH AJAK SWASTA MANFAATKAN LAHAN TIDUR TRANSMIGRAN

PEMERINTAH AJAK SWASTA MANFAATKAN LAHAN TIDUR TRANSMIGRAN[1]

 

Jakarta, Antara

Pemerintah mengajak para pengusaha swasta untuk memanfaatkan” laban tidur” di daerab transmigran seluas 400.000 ha, baik untuk tanaman jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Kamis tentang perkembangan daerab transmigrasi, Menteri Transrnigrasi dan Pemukiman Perambab Hutan Siswono Yudohu sodo mengatakan kepada pers bahwa” laban tidur” perlu dimanfaatkan karena transmigran kekurangan modal.

“Namun diharapkan pengusaba tidak menggarap laban yang luas sehingga cukup misalnya sekitar 500 ha,”kata Siswono. Menteri mengatakan, laban itu bisa dimanfaatkan untuk menanam kacang kedele, jagung, kakao, ataupun kayu untuk pertukangan.

Deptrans dan Pemukiman Perambah Hutan sedang menyiapkan data yang menyangkut jenis tanah, serta tanaman yang cocok ditanam di daerah itu, sehingga calon investor bisa dengan mudah memilih daerah yang diinginkannnya. Karena itu, kata Siswono, Kepala Negara menyetujui pembentukan Pusat Informasi Bisnis Daerab Transrnigrasi yang dapat dimanfaatkan para pengusaba untuk menjajaki investasi mereka.

Menurut Menteri, para pengusaha tinggal menyediakan modal dan teknologi karena di sana sudah terdapat tenaga kerja yaitu transmigran serta lahannya. Ia mengatakan, para pengusaha biasanya bersedia menggarap suatu kegiatan bila menguntungkan, secara teknis proyek itu bisa dilaksanakan, serta bisa diterima secara sosial politis.

Siap Terima

Menteri Siswono mengatakan, berbagai daerah siap menerima investor untuk menggarap 400.000 ha dari delapan juta ha “laban tidur” di seluruh tanah air. Proyek percontohan sedang dibuat di Sumatera Selatan.

Pada tahap pertama, perbandingan/ratio pembagian keuntungan di antara pengusaha dan transmigran bisa 60:40 karena pada tahap awal pengusaha harus menyediakan modal yang tidak sedikit.

Kemudian ratio itu secara bertahap diubah sehingga mulai menguntungkan para transmigran misalnya menjadi 50:50. Pada kesempatan ini, Kepala Negara setuju agar pemerintah meningkatkan pengiriman transmigran swakarsa murni. Untuk mendorong para calon transmigran kelompok ini, pemerintah akan menyediakan dua ha bagi tiap KK.

Siswono juga melaporkan keinginan berbagai pemerintah daerah untuk menempatkan para perambah hutan di daerah transmigran. Berdasarkan pola yang biasa, 20 persen penghuni daerah transmigrasi adalah penduduk setempat dan sisanya pendatang. Namun ada gubernur yang menginginkan agar komposisi itu adalah 50:50. Bahkan ada yang minta agar 100 persen daerah transmigrasi di daerahnya disediakan untuk menampung para perambah hutan. Siswono juga melaporkan keinginan Gubernur Irian Jaya Yacob Patippi agar selama Repelita VI, daerah mendapat jatah transmigran 50.000 orang I tahun. Namun karena dana yang terbatas maka pemerintah akan mengutamakan transmigran swakarsamurni.  (T-EU02/EU05/ 3/06/9313:18)

Sumber:ANTARA(03/06/1993)

______________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 457-458.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.