PRESIDEN MERESMIKAN PAMERAN PRODUK INDUSTRI JAWA BARAT

PRESIDEN MERESMIKAN PAMERAN PRODUK INDUSTRI JAWA BARAT[1]

Bandung, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto menegaskan, dunia industri dan dunia usaha hendaknya menyadari bahwa mereka adalah bagian dari milik nasional, yang kemajuannya juga diharapkan dapat disumbangkan sebesar-besarnya bagi kemajuan pembangunan nasional yang memberi kesejahteraan kepada masyarakat luas.

Kepala Negara mengatakan hal itu ketika meresmikan pembukaan Pameran Produk Industri Jawa Barat di Bandung, Senin pagi. Presiden mengatakan, masyarakat sendiri hendaknya juga meningkatkan kecintaannya terhadap produksi dalam negeri. Kecintaan ini perlu lebih kita gencarkan lagi, karena kita telah mampu memproduksi barang-barang yang jenis dan mutunya tidak kalah jika dibandingkan dengan barang-barang dari luar. Dengan menggunakan produksi dalam negeri yang menggunakan bahan-bahan yang terdapat di bumi kita sendiri, yang dikerjakan oleh tenaga-tenaga diantara kita sendiri-maka pertumbuhan ekonomi akan dapat makin kita dorong dan kesempatan-kesempatan kerja makin dapat kita perluas. Sebelumnya, Kepala Negara mengatakan, meskipun dalam tahap tinggal landas nanti pembangunan pertanian tetap penting namun sektor ini memiliki keterbatasan dalam menampung meningkatnya jumlah tenaga kerja yang makin bertambah besar. Karena itu pembangunan pertanian harus diikuti dengan pembangunan industri. “Lebih dari itu, wujud masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang kita cita­ citakan juga tidak bisa lain kecuali berupa masyarakat industri yang kuat dengan dukungan pertanian yang tangguh.”

Canggih

Dewasa ini, proses industrialisasi mulai berlangsung di seluruh tanah air. Letak geografis, sejarah perkembangan, keadaan penduduk dan kekayaan alamnya, telah menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu daerah yang menjadi pusat industri. Di provinsi itu pula, katanya, terletak pabrik-pabrik yang besar, sedang dan kecil.

Menurut Presiden, Jawa Barat juga penghasil barang yang pembuatannya memerlukan teknologi yang sangat canggih sampai sederhana. Semuanya itu merupakan tanda bahwa kelak daerah ini akan menjadi salah satu pusat industri yang penting di Tanah Air kita.

Proses industrialisasi yang sedang berkembang, kata Presiden, perlu terus ditunjang agar berjalan makin cepat. Sebab, dunia juga tengah mengalami perkembangan industri yang sangat pesat. Jika sampai tertinggal dalam mengembangkan industri, maka kita akan sulit mengejar ketinggalan-ketinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah maju.

Kepala Negara mengatakan, dalam mempercepat proses industrialisasi itu, dan untuk menciptakan iklim yang mendukung perkembangan industri, pemerintah akan terus mengadakan deregulasi dan debirokratisasi. Dengan jalan inilah terus dibangkitkan prakarsa, kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Di masa mendatang, kita akan hidup dalam suasana ekonomi yang makin terbuka dan keadaan itu hanya akan terus berkembang jika didukung oleh efisiensi produksi. “Karena itu, saya minta agar para pengelola industri juga terus meningkatkan efisiensi industrinya agar barang-barang hasilnya mampu bersaing di pasaran dunia.”

Pemerintah sendiri akan terus berusaha melindungi produksi dalam negeri. Namun perlu segera saya tegaskan bahwa perlindungan itu tidak berarti memberi kemanjaan. Industri dalam negeri harus berkembang tumbuh dan membuktikan dirinya bahwa mereka sanggup menghasilkan barang-barang yang bermutu dan dengan harga yang pantas, kata Presiden.

Sumber :SUARAPEMBARUAN (02/08/1993)

_________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 518-519.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.