PRESIDEN: PERLU DIPERBAIKI PELAYANAN KEPADA PENGUSAHA

PRESIDEN: PERLU DIPERBAIKI PELAYANAN KEPADA PENGUSAHA[1]

Jakarta, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto mengharapkan dalam rangka memperlancar perdagangan seluruh jajaran Departemen Perdagangan terus memadukan tekad untuk memadukan dan memupuk kerjasama yang erat-dengan departemen-departemen dan instansi­ instansi yang bersangkutan maupun dengan para pengusaha.

Kepala Negara mengatakan hal itu dalam kata sambutannya ketika membuka rapat kerja Departemen Perdagangan tahun 1993 bertempat di Istana Negara, Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Negara mengatakan, para pejabat di bidang perdagangan adalah aparatur yang mengemban tugas untuk mengikuti secara seksama seluruh kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri. Melalui kerja sama yang erat dengan departemen-departemen dan instansi-instansi dan dunia usaha, aparatur perdagangan harus dapat meningkatkan kelancaran perdagangan dalam negeri dan mendorong ekspor. Untuk itu, kata Presiden, perlu terus diperbaiki pelayanan kepada para pengusaha dalam meningkatkan kegiatan produksi dan pemasaran.

Presiden mengatakan, dunia usaha juga harus dapat memperoleh perorangan informasi mengenai perkembangan pasar internasional dan keadaan mitra dagangnya diluar negeri. Aparatur Departemen Perdagangan hendaknya bekerja sama bahu membahu dengan para pengusaha dalam melakukan berbagai promosi barang-barang kita diluar negeri.

Mematikan

Kepala Negara mengatakan dalam mengembangkan perekonomian kita harus memperhatikan hukum-hukum ekonomi pasar. Tetapi, tidak boleh melepaskannya demikian saja, sehingga segala sesuatu ditentukan oleh kekuatan pasar semata-mata. Kita tidak membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi nasional kita terjun dalam pertarungan bebas yang saling mematikan.

Kita, kata Presiden, hams dapat memelihara, memperkuat dan menumbuhkan semua kekuatan ekonomi yang telah kita miliki dan membangun kekuatan-kekuatan yang baru. Dengan demikian, perekonomian kita akan terus bertambah kuat, mandiri dan handal, dengan perdagangan yang maju serta sistem distribusi yang mantap. “Untuk itu, yang harus kita lakukan adalah menggalang semua kekuatan ekonomi nasional agar dapat tumbuh sehat dan kuat, saling mendukung dan serasi. Tugas utama sektor perdagangan, kata Presiden, melancarkan dan melindungi kegiatan produksi dalam arti yang luas serta menjamin kelancaran penyebaran hasil produksi ke tengah-tengah masyarakat. Tugas lain yang tidak kalah penting, memperlancar ekspor barang-barang yang telah dihasilkan di dalam negeri. Upaya seperti itu, katanya, harus, dilakukan semaksimal mungkin, karena pembangunan kita memerlukan devisa dalam jumlah yang besar, yang untuk sebagian terbesar hanya dapat dihasilkan melalui ekspor berbagai komoditi.

Dengan meningkatnya ekspor non migas, maka lebih banyak lagi basil pertanian yang dapat memasuki pasar dunia. Perkembangan itu katanya jelas memberi manfaat bagi para petani. Sebab, banyak komoditi yang mereka hasilkan, seperti kopi, karet, lada dan vanili, misalnya yang berhasil dipasarkan dipasaran dunia.

Ekspor basil pertanian itu tidak hanya penting sebagai penghasil devisa, tetapi juga bermanfaat bagi penyediaan kesempatan kerja dan sumber pendapatan masyarakat. (B-7)

Sumber: SUARAPEMBARUAN (31/08/93)

________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 525-526.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.