PRESIDEN SOEHARTO : MASYARAKAT BUTUH ABRI PROFESIONAL

PRESIDEN SOEHARTO : MASYARAKAT BUTUH ABRI PROFESIONAL[1]

Jakarta, Kompas

Di tengah kehidupan masyarakat yang sedang membangun, peluang dan kebutuhan terhadap kemahiran profesional yang ada dalam jajaran ABRI masih cukup besar. Bukan saja kebutuhan keamanan dan pengamanan, tapi juga kemampuan berorganisasi, perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembinaan personil, hubungan masyarakat dan bidang-bidang lain.

“Selain tenaga profesional, para pensiunan dapat melanjutkan pengabdian memenuhi kebutuhan keahlian itu,” pinta Presiden Soeharto selaku Ketua Badan Pembina Pepabri, dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Umum Pepabri Soesilo Soedarman pada acara silaturahmi purnawirawan dan warakawuri ABRI dalam rangka HUT Pepabri ke-34 di Jakarta, Sabtu malam.

Hadir dalam malam silaturahmi ini Menhankam Edi Sudrajat, Pangab Jenderal (TNI) Feisal Tanjung serta para sesepuh dan pinisepuh ABRI antara lain mantan Wapres Umar Wirahadikusuma, mantan Menhankam M. Panggabean, mantan Menko Kesra Alamsyah Ratuprawiranegara serta ratusan purnawirawan dan warakawuri ABRI .

Kepala Negara mengingatkan, dalam kaitan rangkaian pembangunan selama lima kali Repelita, telah terbuka demikian banyak kesempatan usaha dalam berbagai bidang, baik berskala kecil, menengah maupun besar. Untuk itu, hubungan silaturahmi yang baik antar purnawirawan akan membantu proses penyesuaian diri dengan baik. Selain itu, informasi tentang peluang yang terbuka dan bantuan kemudahan untuk memasuki bidang baru, sudah dapat dimulai melalui hubungan sosial yang tercipta dalam silaturahmi ini.

Kepada para pumawirawan, Kepala Negara berharap meskipun tidak lagi dinas, tapi purnawirawan tetap berkepentingan dengan berhasilnya pembangunan masa depan. Karena itu, para purnawirawan dan warakawuri serta keluarganya masih tetap mengemban panggilan pengabdian, khususnya untuk mensukseskan pembangunan.

Menghadapi tugas-tugas nasional di masa datang, selain hams menyegarkan kernbali dan meningkatkan kemampuan profesiona l keprajuritan ABRI, juga harus mampu meningkatkan kemampuannya dalam bidang kekaryaan dan sosial politik.

“Dalam bidang sosiai politik ada tugas-tugas yang bahkan lebih baik diemban oleh para purnawirawan ABRI daripada anggota ABRI aktif,”jelas Presiden.

Isu Nasional

Sementara itu Menko Polkam Soesilo Soedarman selaku Ketua Umum Pepabri mengemukakan, sebagai seorang patriot setiap warga Pepabri harus tanggap terhadap isu-isu dan gejolak yang ada di masyarakat. Dalam kurun lima tahun mendatang berbagai isu yang mungkin akan dihadapi antara lain soal demokratisasi, hak asasi manusia, militarisme, pembinaan lingkungan hidup dan kebodohan, keterbelakangan serta kemiskinan.

Selain itu, bangsa Indonesia akan dihadapi berbagai isu lain seperti hubungan ABRI-sipil, generasi tua-generasi muda, hubungan putra daerah dan luar daerah yang semuanya banyak kali dipertentangkan.

“Untuk itu, warga Pepabri turut mewaspadai dan turut menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara berdasarkan wawasan kebangsaan,” pintanya.

Pada acara malam silaturahmi ini, Soesilo Soedarman yang menjadi Ketua Umum Pepabri ke-6 menggantikan almarhum Soepardjo Rustam memberikan potongan tumpeng kepada mantan Ketua Umum Pepabri ke-2 HI Widyapranata dan Ny. LTD jamin Gintings, mantan Ketua Kompartemen Kewara-kawuriah periode 1977- 1981:(rus)

Sumber: KOMPAS (27/09/1993)

________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 635-636.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.