Dapat Pekikan “Hidup Pak Harto”, Ingatkan Jangan Kultuskan Pemimpin
Hadiri Rapat Umum di Fakfak dan Resmikan Tugu Kemenangan Pepera[1]
SABTU, 20 SEPTEMBER 1969, Presiden Soeharto tiba di Fakfak sore ini. Dalam rapat umum yang dihadiri rakyat Kabupaten Fakfak Presiden menjanjikan akan memberikan sebuah kapal ukuran 200 ton yang dapat dimanfaatkan bagi kelancaran perhubungan di daerah itu. Presiden juga menanggapi penghargaan yang disampaikan oleh wakil-wakil rakyat Irian Barat selama kunjungannya di daerah itu, yang antara lain terungkap pada pekikan “Hidup Pak Harto”. Presiden meminta agar pekikan itu diganti dengan “Merdeka Pak”. Sebab, menurut Presiden, kalau seorang pemimpin terlalu disanjung dan dikultus individukan, maka ia akan lupa diri. Jenderal Soeharto tidak ingin hal itu terjadi pada dirinya.
Kemudian Presiden berziarah ke Makam Pahlawan Trikora dan meresmikan awal pembangunan Tugu Kemengangan Pepera.(AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 158. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.