HARTARTO: SINGAPURA TIDAK TENTUKAN PEMBANGUNAN BINTAN

HARTARTO: SINGAPURA TIDAK TENTUKAN PEMBANGUNAN BINTAN[1]

 

Jakarta, Antara

Menko Indag Hartarto mengatakan posisi Indonesia sebagai penyedia dana terbesar pada pembangunan proyek-proyek di Pulau Bintan dan Karimun bertujuan agar kebijaksanaan tetap di tangan Indonesia.

“Saham Indonesia adalah 60 persen dan Singapura hanya 40 persen. Karena sahamnya besar, maka Indonesia yang menentukan policy (kebijaksanaan, red) dan bukannya Singapura seperti yang didesus-desuskan beberapa pihak,”kata Hartarto di Istan Merdeka, Sabtu.

Hartarto bersama Mensesneg Moerdiono melaporkan pembangunan berbagai proyek di Bintan dan Karimun kepada Presiden Soeharto. Ia menjelaskan, pembangunan kawasan industri, proyek pariwisata di kedua pulau itu merupakan proyek jangka panjang yang memerlukan dana besar sekali.

Dicontohkan, proyek di Bintan itu antara lain mencakup kawasan industri yang sedikitnya telah diminati 20 investor dan nanti kalau proyek itu sudah selesai maka nilai ekspornya diharapkan mencapai satu miliar dolar AS.

Di Pulau Bintan ini, juga akan dibangun beberapa hotel untuk menampung para wisatawan yang datang dari Singapura baik warga Singapura maupun wisatawan asing yang mengunjungi negara pulau itu. Untuk menunjang proyek-proyek perhotelan itu, juga disiapkan pelabuhan feri, air minurn, listrik, jalan serta berbagai sarana penunjang lainnya.

Sementara itu, di Karimun akan dibangun galangan-galangan kapal serta industri penunjangnya seperti industri permesinan, tempat penirnbunan minyak mentah/oil storage yang akan dikembangkan menjadi pabrik penyulingan. (T.EU02/EU06/RB1/23/07/94   13:26).

Sumber:ANTARA (23/07/1994)

__________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 321-321.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.