AKHIR PELITA VI KEBUTUHAN SEMEN 33 JUTA TON/TAHUN [1]
Tuban, Antara
Kebutuhan semen di Indonesia akan terus meningkat sehingga pada akhir Pelita VI diperkirakan mencapai 33 juta ton/tahun. Peningkatan kebutuhan semen itu menunjukkan semakin pesatnya pertumbuhan industri yang memerlukan dukungan pengadaan sarana dan prasarana, kata Menteri Perindustrian Ir.Tungky Ariwibowo pada peresmian tiga pabrik semen dan pupuk di Tuban, Senin.
Ketiga pabrik yang diresmikan oleh Presiden Soeharto itu adalah pabrik semen unit II di Tuban yang mernpakan perluasan PT. Semen Gresik, pabrik semen Indarung Unit III C yang mernpakan perluasan PT. Semen Padang, dan proyek amoniak urea PT.Petrokimia Gresik. Perluasan pabrik semen menambah kapasitas terpasang semen nasional sebesar 17 persen sehingga menjadi 23 juta ton/tahun. Menteri mengingatkan bahwa proyeksi kebutuhan semen yang terus meningkat itu perlu diantisipasi melalui optimalisasi produksi dan perluasan pabrik, antara lain yang sedang berlangsung saat ini di PT. Semen Tonasa dengan kapsitas 2,3 juta ton dan pembangunan pabrik semen unit III di Tuban pada tahun 1995-1997.
Unit II pabrik semen Tuban yang diresmikan itu memiliki kapasitas terpasang 2,3 juta ton/tahun dan dibangun secara swakelola sejak 1991 dengan investasi Rp5 80 miliar, sementara Indarnng III C berkapasi tas 1,02 juta /tahun dengan nilai investasi Rp207 miliar. Kedua pabrik semen itu dibangun secara swakelola dengan menerapkan proses produksi bersih dan dilengkapi alat penangkap debu untuk menekan polusi udara. Sementara proyek amoniak-urea yang merupakan pengembangan pabrik pupuk PT. Petrokimia menelan investasi lebih Rp500 miliar dengan kapasitas terpasang 440.000 ton/tahun amoniak dan 460.000 ton/tahun urea untuk memenuhi kebutuhan pupuk dan bahan baku industri kimia.
Proses produksi pupuk tersebut menggunakan bahan dasar gas bumi dari Pulau Pagernngan di Kepulauan Kangean, Madura, yang disalurkan oleh Pertamina. Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman pada kesempatan itu mengatakan, kebutuhan semen di Jatim setiap tahun mencapai 3,1 juta ton dan kebutuhan pupuk 950.000 ton, sehingga produksi pupuk PT.Petrokimia Gresik dapat memasok separo dari kebutuhan propinsi itu.
“Perusahaan pupuk tersebut dapat menunjang posisi Jatirn sebagai pemasok stok pangan nasional,”ujarnya.
Presiden Soeharto pada acara peresmian itu juga menyerahkan penghargaan Gerakan KB-Keluarga Sejahtera kepada Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Jawa Tengah, serta sembilan perusahaan yang berprestasi dalam pembinaan KB bagi pekerja. (U/Sby-003/Sby-009/B/EUOl /RBl/26/09/9413:37)
Sumber: ANTARA(26/09/1994)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 372-373