CLINTON AKAN ANGKAT KERANGKA WAKTU LIBERALISASI PERDAGANGAN[1]
Jakarta, Antara
Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton di Jakarta, Senin, secara implisit mengemukakan keinginannya untuk mengangkat isu mengenai kerangka waktu liberalisasi perdagangan di kawasan Asia-Pasifik pada Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerjasama Ekonomi Asia Pasiflk (APEC) di Bogor.
“Kita belum tahu perjanjian atau keputusan yang akan dihasilkan AELM (Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC) nanti, namun akan merupakan hal yang sangat baik bagi rakyat AS bila pada suatu saat tertentu semua pasar di kawasan ini menjadi terbuka,” kata Clinton kepada wartawan Indonesia dan Gedung Putih.
Ia mengemukakan keyakinannya bahwa sebagian besar rakyat Amerika akan sangat suka melihat produk Amerika dan produk negara lain di kawasan Asia -Pasifik bebas masuk ke pasar Asia-Pasiflk.
Di depan sekitar 40 wartawan dia mengemukakan bahwa suatu pasar yang bebas dan terbuka akan memungkinkan terciptanya lapangan ketja yang lebih banyak bagi rakyat AS.
“Ketika saya berkampanye untuk kursi kepresidenan ini, saya menga takan (kepada rakyat AS) bahwa AS sedang memasuki pertumbuhan ekonomi global yang mengharuskan kita membuat perencanaan ekonomi jangka panjang,” katanya mengingatkan komitmennya kepada rakyat AS.
Dikatakan pula bahwa sebelum menjadi presiden AS, ia telah terobsesi untuk melihat dunia yang terbebas dari eksklusivisme blok perdagangan ataupun militer.
“Oleh karena itu, saya ingin agar pada pertemuan para pemimpin ekonomi APEC kedua di Bogor hari Selasa minggu ini, saya dapat menja lankan misi saya untuk kemakmuran rakyat AS,” katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengungkapkan dukungan penuh kepada usaha Presiden Soeharto dalam membangun visi yang sama (mengenai liberalisasi perdagangan) diantara negara-negara Asia Pasiflk.
“AELM kali inimerupakan saat yang penting untuk menentukan tahap berikutnya bagi suatu perdagangan yang bebas dan terbuka di kawasan Asia Pasiflk,” katanya menambahkan.
Ia berpendapat bahwa komitmen Presiden Soeharto untuk menghapuskan semua rintangan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik benar-benar patut dibargai.
“Presiden Soeharto sedang menjalankan usaha kerasnya untuk meyakinkan para pemimpin ekonomi Asia-Pasiflk mengenai pentingnya dihapuskan halang rintang perdagangan,” katanya dan menambahkan bahwa belum pernah ada pemimpin negara yang mempunyai kornitmen kuat seperti itu.
Terciptanya suatu pasar yang bebas dan terbuka dinilainya sangat penting bagi AS mengingat hampir sepertiga ekspor AS tertuju ke pasar Asia-Pasifik.
“Kawasan ini adalah kawasan paling dinamis di seluruh dunia,”ujarnya pula, jika AS mampu memenuhi ketentuan perjanjian yang ditetapkan GATT maka ekonomi AS akan dapat tertolong dari resesi berkepanjangan.
Timor Timur
Mengomentari unjuk rasa para pemuda yang mengaku dari Timor Timur (Timtim) dan memasuki wilayah Kedubes AS di Jakarta akhir minggu lalu (12/11), Clinton mengemukakan keyakinannya bahwa para pemuda tersebut tidak akan mendapat perlakuan balasan dari Pemerintah Indonesia.
“Kita sudah diyakinkan (oleh Pemerintah Indonesia) bahwa para pemuda itu tidak akan mendapat perlakuan balasan karena mereka telah menyatakan aspirasi politiknya kepada Pemerintah AS,” katanya.
Clinton juga mengatakan bahwa Pemerintah AS tidak mempunyai masalah dengan kehadiran para pemuda tersebut.
“Kita sudah berbicara dengan mereka dan kita sudah menginformas ikan kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan AS,” katanya menambahkan.
Sekitar 30 pemuda yang mengaku mahasiswa asal Timtim pada Sabtu (12/ 11) mendatangi Kedubes AS di Jakarta. Mereka secara paksa memasuki halaman luar Kedubes AS dan hingga berita iniditurunkan mereka masih ada di sana.
Menlu AS Warren Christopher sebelumnya berkata bahwa aksi para pemuda tersebut tidak mengganggu operasional tugas-tugas kedutaan.
“Mereka secara geografis berada dalam suatu bangunan (compound) yangterpisah dari bangunan utama Kedubes,” katanya. (T-HN05/B/EU01/ 14/ll/94 20:38/RUl/21 :00)
Sumber: ANTARA(l 4/ l l/ 1994)
____________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 432-433.