PENETAPAN PAGU PRODUKSI MINYAK OPEC PENGARUHI PENYUSUNAN APBN

PENETAPAN PAGU PRODUKSI MINYAK OPEC PENGARUHI PENYUSUNAN APBN[1]

 

Denpasar, Antara

Perpanjangan kesepakatan pagu produksi minyak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi ke-97 OPEC di Kuta, Bali, akan mempengaruhi penyusunan APBN mendatang.

“Penetapan pagu produksi minyak OPEC sebesar 24,52 juta barel per hari hingga 1995 penting sekali artinya bagi Indonesia dalam penyusunan APBN,” kata anggota Komisi APBN DPR RI dari Fraksi PDI, Budi Hardjono SH, kepada pers usai pembukaan konferensi OPEC oleh Presiden Soeharto di Hotel Pertamina Cottages, Kuta, Bali, Senin.

Menurut Budi, patokan harga minyak yang berkisar 16,5 dolar per barel bagi penyusunan APBN mendatang merupakan masukan pesimis konservatif. Namun, dengan patokan harga sebesar itu Indonesia masih surplus dalam penerimaan rnigas. “Kalau penerimaan migas itu nantinya rendah, kemudian terjadi surplus maka DPR harus lebih aktif mengawasi APBN yang telah dilaksanakan, tambahan pendapatan dan perhitungan anggaran supaya kegunaannya nanti jelas. Tidak semaunya menjadi kehendak eksekutif,”katanya.

Ditanya apakah pihaknya merasa yakin bahwa konferensi OPEC di Indonesia khususnya Bali kali ini akan mampu memperpanjang kesepakatan pagu produk si sebesar 24,52juta bare/per hari, ia menyatakan yakin.

Indonesia, katanya, mempunyai keistimewaan yakni diakui negara lain karena peranannya selalu menjadi penengah. “Ya kalau yang memimpin itu Clinton atau Murayama bisa, barangkali konferensi OPEC yang kali inidipimpin oleh Indonesia juga bisa,” ucapnya menegaskan. Menyinggung pemilihan jabatan Sekjen OPEC yang juga menjadi salah satu bahasan utama dalam pertemuan Menteri-Menteri Negara Pengekspor Minyak itu, Budi mengatakan pemilihan Sekjen OPEC memiliki arti sangat strategis, terutama untuk menjaga kerjasama dan keharmonisan di antara sesama negara anggota OPEC.

Sebelumnya mantan Sekjen OPEC Dr. Soebroto mengatakan dalam pemilihan kali ini ada tiga nama kandidat yang masuk nominasi menjadi Sekjen OPEC untuk periode mendatang. Ketiga kandidat tersebut Kaempur Arda Beli dari Iran, Dr.Aurio Parra (Venezu­ela), dan Dr. Rilwanu Lukman (Nigeria). Ketiga nama itu dianggap cukup kompeten untuk menduduki jabatan Sekjen OPEC mendatang.

Sumber:ANTARA (21/ ll / 1994)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 454-455.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.