PRESIDEN SETUJUI PEMBERHENTIAN SYAHRIZAL

PRESIDEN SETUJUI PEMBERHENTIAN  SYAHRIZAL[1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto memang telah memberikan persetujuan bagi pemberhentian Syahrizal, Direktur Utama PT. (Persero) Bank Tabungan Negara (BTN) guna memperlancar proses hukum kasus manipulasi kredit PT. Golden Key Group (GKG).

Mensesneg Moerdiono mengatakan kepada pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, bahwa Menkeu Mari’e Mohammad hari Kamis, telah mengirimkan surat kepada Presiden Soeharto tentang pemberhentian Dirut BTN tersebut. Mensesneg hari Jumat mengirirnkan surat kepada Menkeu tentang persetujuan Kepala Negara bagi pemberhentian Syahrizal.

“Pengangkatan direksi bank pemerintah dilakukan oleh Menkeu dengan persetujuan Presiden ,”kata Moerdiono. Sementara itu, ketika menjelaskan laporannya bersama Kepala Badan Pelaksana APEC, Bintoro Cokroamijoyo kepada Kepala Negara, Moerdiono menjelaskan hampir dapat dipastikan pertemuan para pemimpin APEC akan berlangsung di Istana Bogor. Moerdiono menyebutkan para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan itu mungkin menginap di Jakarta dan kemudian bertemu di Bogor.

Ia menyebutkan Pemerintah Indonesia sampai sekarang belum menentukan tanggal pertemuan itu. Ketika ditanya wartawan kenapa pertemuan itu tidak berlangsung di Bali, Moerdiono mempertanyakan apakah di Pulau Bali tersedia fasilitas yang cukup untuk menampung para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, seperti fasilitas dibandara hingga hotel.

Wartawan luar negeri yang akan menghadiri pertemuan ini diperkirakan mencapai 1500 orang, katanya. Sementara itu, ketika ditanya tentang pengunduran diri PM Jepang Morihiro Hosokawa , Moerdiono mengutip ucapan Presiden tentang harapan Indonesia agar pergantian tersebut tidak mempengaruhi hubungan bilateral.

“Presiden mengharapkan dapat dipilih Perdana Menteri yang baru ,” kata Mensesneg Moerdiono . (L/EU-02/DN-04/ 9/04/9413:50/ru2)

Sumber:ANTARA (09/04/1994)

_____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 570-571.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.