KURIKULUM AKABRI MASIH MAMPU PENUHI TUNTUTAN TUGAS[1]
Jakarta, Antara
Komandan Jenderal (Danjen) AKABRl mengatakan, pihaknya merasa belum perlu melakukan perubahan kurikulum pendidikan di lernbaga-lernbaga pendidikan militer dan kepolisian karena dianggap masih mampu menjawab tuntutan tugas ABRl.
“Kurikulum pendidikan yang sekarang masih mampu untuk menjawab tantangan dan tuntutan tugas-tugas ABRI di masa datang,” kata Laksamana Muda TNI Ir. I Nyoman Suharta dalam jumpa pers, di Markas Komando AKABRI , di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, AKABRI hanya menyiapkan pendidikan dasar bagi seorang perwira pemula dan persiapan yang diberikan kepada mereka dirasa sudah cukup memadai untuk memenuhi tugas-tugas di lapangan. Menjawab pertanyaan wartawan mengenai perubahan perbandingan antara ilmu kemiliteran dan non militer yang dianut sekarang sudah mencukupi atau belum, Nyoman mengatakan bahwa muatan kurikulum selalu berorientasi pada tugas.
“Mengenai persenta senya tetap lebih besar ilmu kemiliteran dibandingkan non militernya. Perbandingannya antara 70 persen dan 30 persen ,”katanya.
Kendati demikian, ujamya , untuk menghadapi perkembangan terhadap situasi yang sedang terjadi, jajaran AKABRI memberikan pendidikan dan ketrampilan pelengkap seperti pengetahuan tentang HAM, lingkungan dan komputer.
Melengkapi keterangan yang diberikan Danjen AKABRI, Gubernur Akmil, Mayjen TNI Pirwantono menjelaskan, bahwa muatan militer di Akademi Militer adalah 63 persen dan 37 persen untuk non militer. Menyingung masalah penyetaraan kurikulum AKABRI dengan S1, Nyoman menegaskan, bahwa pihaknya (Dewan kurikulmn) masih terus berupaya untuk dapat disetarakan dengan S1, sebab pendidikan militer (militery science) di Indonesia belum ada.
“Ini yang kita tawarkan bukannya disamakan denganjenjang pendidikan S1 lainnya seperti di universitas,” kata Nyoman, Sedangkan, ilmu-ilmu non militer, katanya, sudah memakai sistim SK? (Satuan Kredit Semester) sehingga jika seorang mahasiswa AKABRI ingin melajutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tinggal meneruskan saja.
Pelantikan Perwira
Pada kesempatan itu, Danjen AKABRI juga mengwnumkan sebanyak 794 calon perwira ABRI akan dilantik oleh Presiden Soeharto 27 Juli 1995 bertempatdi Istana Negara. Paracalon perwira itu terdiri dari TNI AD 289 orang, TNIAL 140 orang, TNI AU 109 orang dan Polri 256 perwira. Sementara itu, penerima Adhi Makayasa (perwira terbaik) Lmtuk tahun ini adalah Letda (Inf) DjonArifandi (AD), putra dari mantan Kadispenad Brigjen TNI Afifudin Thaib. Dari TNI AL Letda Laut (Adm) Hery Setiyo Nugroho, putra dari Sri Hardono, guru di Boyolali, Jateng. Dari TNI AU terpilih Letda (Tek) Sapuan, putra Matngali, seorang petani di Kudus, Jateng, sedangkan dari Polri Letda (Pol) Sandi Nugroho, putra pensiunan pegawai negeri sipil ABRI.(T.PU-06/B/DN04 /25/07/95 15:47/re3)
Sumber: ANTARA (25/07I 1995)
__________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 434-436.