OKI BERSIDANG CARl STRATEGI DAKWAH INT. DI JAKARTA 

OKI BERSIDANG CARl STRATEGI DAKWAH INT. DI JAKARTA [1]

 

Jakarta, Antara

Organisasi Konferensi Islam (0KI) lewat Komite Koordinasi Amal Islami dalam Bidang Dakwah akan bersidang di Jakarta 24-26 Januari 1995 mencari strategi dakwah bagi masyarakat internasional yang dapat menimbulkan citra bahwa Islam merupakan agama pembawa rahmat.

“Pertemuan kesembilan yang akan membahas masalah dakwah ini juga bermaksud meningkatkan peranan umat Islam dalam membangun dunia yang lebih adil, aman, sejahtera lahir dan batin,” kata Menteri Agama Tarmizi Taher di Jakarta, Kamis, sehubungan dengan pelaksaan pertemuan  22 negara anggota OKI.

Menteri Agama mengatakan, selain pemerintah, pertemuan yang akan dibuka Presiden Soeharto dan akan melibatkan 47 peserta serta 150 peninjau itu diselenggarakan organisasi keislaman semisal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menteri yang didampingi Ketua Pengarah Sidang Dr Anwar Haryono dan Ketua Panpel Drs Amidhan mengatakan, sidang OKI itu akan memfokuskan diri pada hal strategi dakwah Islam sampai tahun 2000.

“Sasarannya sangat luas mengingat umat lslam didunia kini berjumlah 1,25 miliar­ seperempat jumlah penduduk dunia-dengan beragam kondisi ekonomi, politik, budaya,” katanya.

Ia mengungkapkan tiga sasaran sidang itu antara lain memfinalkan konsep dakwah yang telah mulai dibahas pada pertemuan sebelumnya, tukar menukar pengalaman dengan para pakar dan intelektual negara lain dalam meningkatkan kualitas dan metode dakwah serta meningkatkan peran Indonesia dalam OKI.

Ditanya tentang kemungkinan terimplementasi konsep dakwah “bil hal” dalam pertemuan itu, Tarmizi mengatakan telah ada kecenderungan menyeimbangkan antara dakwah bilhal dan dakwah “bil lisan”.

“Buktinya banyak rumah-rumah sakit Islam bermunculan bahkan dakwah untuk mengembangkan perekonomian masyarakat ,”ucapnya.

Ditanya tentang kemungkinan adanya pernyataan politik, Menag mengatakan semuanya difokuskan dan dilihat dari segi dakwah.

Problema

Dr Anwar Haryono mengatakan dua problema sehubungan dengan dakwah. Yang pertama perbedaan dalam memahami fiqih dan perbedaan dalam pandangan politik. Anwar Haryono menjelaskan, masyarakat sudah mengalami kemajuan dalam mengatasi kedua problema itu artinya upaya terus dilakukan dengan dakwah yang bersumber pada Al-quran dan Sunnah Rosul.

“Yang harus menjadi perhatian bagaimana pengamatan umat lslam tentang apadan bagaimana memecahkan masalah dunia lewat kaca mata Islam,”ucapnya.

Dikatakan, untuk menyusun dakwah itu, Sekjen OKI Hamid AI Gabid telah membentuk suatu komite para pakar yang terdiri dari tokoh-tokoh berbagai negara. Komite pakar itu telah merumuskan rancangan yang mungkin akan dinamakan strategi dakwah tahun 2000. Dalam pertemuan yang akan dilangsungkan di salah satu hotel di Jakarta itu kata pengantar pembahasan final strategi dakwah akan disampaikan Ketua Komite Pakar Dr.Omar Abdullah Naseef.

Pembicaraan tentang masalah koordinasi antara lembaga dakwah internasional dipimpin Sekjen Dewan Islam lnternasional untuk Dakwah dan Bantuan kemanusiaan Dr Kamil Syarif dan pembahasan mengenai masalah  dakwah di Indonesia dan hubungannya dengan masalah dunia Islam oleh Amien Rais. Selain itu akan dibicarakan juga segi-segi moral dari putusan Konferensi PBB tentang kependudukan yang baru diadakan di Kairo, Oktober 1994 oleh Menneg Kependudukan Dr. Haryono Suyono. Pertemuan itu akan didahului dengan undangan makan malam Menag dan diakhiri dengan undangan Menristek Prof BJ Habibie untuk kunjungan ke IPTN di Bandung. (T-PU20/l9 :30/B/DN02/RB 1/19/01/95 19:35)

Sumber : ANTARA  (27/01/1995)

_____________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 473-475.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.