Untuk Sadarkan Kelompok Marjinal
PRESIDEN: SAMPAIKAN PENJELASAN DENGAN CARA-CARA DAKWAH [1]
Jakarta, Republika
Presiden Soeharto menyarankan agar kelompok-kelompok marjinal yang selalu bersuara miring terhadap pemerintah diberi penjelasan dengan cara dakwah. “Yakinkan, bahwa yang dilakukan pemerintah itu benar dan bermanfaat,” kata Presiden Soeharto, seperti diungkap oleh Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Chalid Mawardi yang menghadapnya di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (22/4). Selain melaporkan kepada Presiden hasil Muktamar MDI di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 11-15 Januari lalu, fungsionaris MDI juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dan akan dikerjakan lembaga. Salah satunya penyusunan konsep cara menangani kelompok marjinal.
“Beliau setuju,” kata Chalid kepada wartawan, usai menghadap Presiden, menjelaskan gagasannya menangani kelompok marjinal itu. Bahkan Presiden memberi saran, agar kelompok marjinal diberi penjelasan dengan cara-cara dakwah.
Dengan itu diharapkan kelompok marjinal akan sadar. “Apa yang mereka anggap bahwa kemiskinan materi menjadi-jadi , itu tidak benar. Bahwa di sini hak asasi manusia diinjak-injak itu tidak benar. Jelaskan dengan fakta-fakta yang dilakukan pemerintah, melalui cara-cara dakwah, kata Chalid. DPP MDI, kata Chalid, akan berusaha merumuskan konsep cara penanganan kelompok marjinal itu secepatnya. Konsep MDI itu berupa cara mengatasi ketidakpuasan yang sering dibesar-besarkan, baik oleh LSM-LSM di luar negeri,maupun oleh kelompok mmjin al di dalam negeri. “Itu adalah gagasan cara pan dang fiqih,”jelasnya. Chalid belum bersedia memaparkan konsepnya. “Ini harus dibahas oleh kalangan alim ulama dan terkait dengan kaidah-kaidah fiqih,” kata tokoh NU yang aktif di Golkar ini. Ia memberi ancar-ancar, konsep itu akan dikeluarkan sekitar Agustus, menyongsong HUT RI ke-50. Ditanya siapa-siapa saja yang termasuk kelompok marjinal, Chalid menyatakan pihaknya tak pernah menyebut nama. Namun, katanya, kelompok ini,yang bisa juga perorangan, sering merongrong kewibawaan dan kepemimpinan Presiden. Selain masalah kelompok marjinal, Presiden juga memberi tugas berat kepada MDI: melakukan pembinaan spiritual bagi seluruh kader Golkar.Di bawah pimpinan MDI, kini bernaung 24 ormas Islam kekaryaan. Tugas-tugasnya hampir sama. “Jadi untuk menghindari overlapping tugas pembinaan spiritual kader-kader Golkar, maka Presiden memberi penegasan bahwa tanggungjawab pembinaan spiritual kader-kader Golkar terletak di tangan MDI,” kata Chalid. ( ahd)
Sumber : REPUBLIKA ( 24/04/1995)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 486-487.