DIKUKUHKAN OLEH PRESIDEN DIPERKUAT 63 KONGLOMERAT

DIKUKUHKAN OLEH PRESIDEN DIPERKUAT 63 KONGLOMERAT [1]

 Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto mengukuhkan kepengurusan Komite  Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 1995/ 99 yang diperku at 63 orang staf khusus para konglomerat Presiden minta agar Pengurus KONI bekerja lebih profesional sesuai dengan perkemba ngan keolahragaan. Pada acara pengukuhan itu 63 orang stafkhusus, yang terdiri dari konglomerat hadir seluruhnya. Mereka antara lain Soedono Salim, Anthony Salim, Bambang Trihatmodjo, Burhan Uray, Chandra Gunawan, Ciputra, Eka Tjipta Widjaya, Hasyim Djojohadikusumo, Henry Pribadi, Marimutu Sinivasan, Sudwikatmono, Muchtar Widj aja, Murd aya Widiawimarta, Ponco Sutowo, Prayogo Pangestu, Putera Sampoema, Rachman Halim, Robby Swnampouw, Sigit Haljoyudhanto, Siti Hediati Prabowo dan Tanri Abeng. Kepala Negara mengatakan, peningkatan prestasi olahraga memerlukan dana dan biaya yang tidak kecil. Sedang anggaran yang dapat disediakan pemerintah masih sangat terbatas.

“Karena itu, saya berharap Pengurus KONI Pusat beserta seluruh jajarann ya dapat menggali potensi dana yang ada di dalam masyarakat,” kata Presiden.

Dewasa ini olahraga telah menja di salah satu wahana promosi produk-produk industri, bahkan olahraga dapat dijadikan bagian dari dunia usaha. “Karena itu segenap pengurus KONI hendaknya dapat bekelja sama dengan kalangan dunia usaha swasta dalam menggali potensi dana untuk membiayai kegiatan olahraga prestasi,” kata Kepala Negara.

Presiden mengharapkan KONI mampu menghindari pemborosan tenaga dan prestasi olahraga. Peningkatan prestasi olahraga hanya mungkin diwujudkanjika cukup pembibitan olahragawan berprestasi. Oleh karena itu, kegiatan olahraga harus terus dimasyarakatkan.

Dalam kaitan itu, Presiden menekankan perlunya KONI menjalin kerja sama yang erat dengan induk organisasi-organisasi olahraga dan dengan sekolah-sekolah sebagai sumber bibit olahragawan. “Jangan dilupakan bahwa peningkatan prestasi olahraga tidak mungkin terwujud tanpa adanya perbaikan gizi olahragawan, penyemp urnaan metode pelatihan, penggunaan peralatan yang memadai dan memanfaatkan secara cepat hasil-hasil penelitian di bidang olahraga,” tambah Presiden.

Diakui oleh Kepala Negara, peningkatan prestasi olahraga memerlukan dana dan biaya yang tidak kecil. Sedang anggaran yang dapat disediakan pemerintah masih sangat terbatas. Karena itu diharapkan agar Pengurus KONI Pusat beserta seluruh jajarannya dapat menggali potensi dana yang ada dalam masyarakat. Meskipun pembinaan olahraga prestasi diarahkan untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya. Presiden mengharapkan agar tetap berpegang teguh kepada nilai­ nilai luhur yang dianut bangsa. Dalam setiap pertandingan olahraga, semua harus berpegang teguh pada nilai-nilai keolahragaan yang harus dijunjung tinggi, baik oleh olahragawan, pelatih, pembina ,penyelenggara, dunia usaha dan bahkan penonton pertandingan. Semua pihak harus dapat menjauhi perbuatan tercela yang tidak sesuai denganj iwa dan kepribadian bangsa Indonesia. “Menang dan kalah adalah hal yang wajar dalam setiap pertandingan. Yang bisa dipersoalkan adalah bagaimana kemenangan atau kekaiahan itu terjadi, yang penting adalah menang atau kalah dengan cara- cara yang terhormat,” kata Presiden. Susunan pengurus KONI Pusat terdiri 23 orang. Ketua Umum Wismoyo Aris munandar, Wakil Ketua Umum Arie Soedewo, Wakil Ketua II Rahardi Ramelan, Wakil Ketua III AM Hehdropriyono dan Wakil Ketua IV M Hasan, Sekretaris Jenderal dijabat Rudolf S Warouw dibantu oleh Wakil Sekjen Cahyo Adi. Ketua Bidang Organisasi/Daerah dijabat Putera Astaman. Sedangkan Wakil 1-nya dijabat Soedradjat Nataatmaja dan Wakil II-nya Johanes Karsan. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi, M Hindarto, Wakil I Paul Toding dan Wakil II-nya dipegang M Sarengat. Ketua Bidang Litbang, Indra Djati Sidi, dengan para wakilnya Iwan Setiawan dan Kuntadi Dajalana. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Harsuki dengan wakilnya Louis Roesli dan Rio Tambunan. Sedangkan Ketua Rencana dan Anggaran dijabat Toni Hutagaoi dengan wakilnya Sudarno dan Frits Simanjuntak. Sementara Wakil Bendahara dijabat oleh Setyo Novanto.

Dana Abadi

Dalam acara ramah tamah pengunts KONI Pusat di Gedung KONI Pusat,setelah dilant:ik Presiden ,pengusaha nasional Tanri Abeng mengutarakan kepada wartawan , dana abadi Rp 300 milyar kemungkinan bisa dicapai pada akhir periode kepengtirusan KONI Pusat sekarang ini melalui mekanisme pencarian dana yang akan diterapkan KONI Pusat dalam menjalin keljasama dengan para konglomerat.

Untuk dapat mewujudkan hal itu, maka ia mengharapkan organisasi KONI harus betul-betul profesional, efisien, dan bisa dipercaya. Kalau tidak, maka sulit untuk mengajak para konglomerat bekerjasama dengan baik. Agar KONI bisa profesional, maka yang pertama harus dilakukan, menurutnya, organisasi KONI—dalam hal ini mekanisme keljanya -harus ditata dengan baik. Yang kedua, harus ada keterbukaart untuk membangun citra yang baik. Dan ketiga, KONI Pusat harus mampu mencapai target yang ditetapkan dalam menjalin kerjasama dengan pengusaha. Ia menjelaskan, tanggal 13 April mendatang para pemikir anggota stafkhusus KONI Pusat akan mengadakan rapat untuk pertama kalinya. Akan hadir Rahardi Rarnelan sebagai ketua bidang pemilik, dirinya, dan yang lainnya yang menjadi staf pemikir, dan kalangan perbankan. (D-2/A-6)

Sumber: Suara Karya ( 31/03/ 1995)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 587-589.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.