PRESIDEN SOAL KUALITAS PRODUKSI PERTANIAN : TIDAK ADA ALASAN KITA TAK MAMPU MELAKSANAKANNYA[1]
Jakarta, Merdeka
Presiden Soeharto mengingatkan bahwa sampai saat ini setiap tahunnya Indonesia masih mengimpor berbagai produk pertanian dengan menggunakan devisa dalam jumlah yang cukup besar.
“Dengan perencanaan yang lebih baik, kita mestinya mampu memproduksi komoditi sama dengan kualitas dan harga yang sama.” kata kepala negara ketika di kampus Institut Pertanian Bogar (IPB) Darmaga di darmaga, Bogar Jawa Barat, Kamis (27/4).
Ditekankan, bangsa Indonesia harus melakukan pembenahan sehingga masyarakat petani yang didukung oleh dunia usaha swasta nasional dapat menyaingi produk pertanian dari luar itu dalam jumlah, mutu dan harga dimasa depan
“Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukannya.” tegas Presiden.
Kualitas komoditi petanian yang lebih itu bukan saja diharapkan mampu menjadi pengganti impor tetapi juga untuk mengisi kebutuhan pasar dunia.
Aturan permainan dalam bidang ekonomi diingatkan akan dikendalikan oleh persaingan yang ketat. Berbagai hambatan perdagangan secara bertahap akan dikurangi dan lalu lintas barang serta jasa berlangsung secara alamiah. Karena itu pembangunan pertanian secara modern tetap memberikan peluang yang besar bagi masyarakat Indonesia, bukan saja agar komoditi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapijuga untuk mengisi kebutuhan pasar luar negeri. Pembangunan pertanian modern tersebut memerlukan dukungan sektor-sektor lainnya, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat daerah.
Kepala Negara juga mengatakan, dalam masyarakat yang sedang membangun, perguruan tinggi mempunyai tanggungjawab sosial yang besar karena hanya sebagian kecil dari masyarakat Indonesia yang dapat mencapai tingkat pendidikan tinggi. Karena itu, dalam kecepatan geraknya pembangunan, berbagai sektor bagaikan berlomba menarik tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan lembaga-lembaga perguruan tinggi.
Diakui di bidang-bidang keahlian tertentu, pemerintah sendiri harus bersaing dengan dunia usaha swasta. Pada instansi-instansi tertentu, ada tanda-tanda perpindahan tenaga ahli dari pemerintah ke dunia swasta.
Dikatakan lapangan pekerjaan dalam pemerintahan sekarang initidak lagi menjadi satu-satunya pilihan karier seperti yang pemah terjadi pada masa lalu.
“Hal itu merupakan pertanda bahwa gerak dinamika masyarakat kita dalam bidang ekonomi sudah mulai memperoleh momentumnya sendiri.” kata Kepala Negara.
Sumber : MERDEKA (28/04/1995)
__________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 641-642.