PAK HARTO TRAKTIR NONTON “RAHASIA KEHIDUPAN BUMI”

PAK HARTO TRAKTIR NONTON “RAHASIA KEHIDUPAN BUMI”[1]

 

Jakarta, Merdeka

Pembacaan surat Al Fatihah, dan pemotongan nasi tumpeng, selalu mewamai hari ulang tahun Presiden Soeharto sebagai seorang muslim dan lahir di Jawa. Demikian pula yang berlangsung tadi malam saatkeluarga Presiden RI itu memperingati kelahiran ke-74 Pak Barto dikediaman jalan Cendana.

Tepat pada usia 74 tahun Kamis 8 Juni kemarin, Pak Harto tetap menjalankan tugas kenegaraan. Pada pagi hari, Pak Harto hadir dalam acara kenegaraan, yakni Peringatan Hari Lingkungan Sedunia Di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pada saat hadir di puncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di TMII, secara spontan hadirin yang terdiri atas Wakil Presiden dan Ibu Try Sutrisno, para Menteri Kabinet Pembangunan VI serta undangan lainnya menyanyikan lagu selamat ulang tahun, bahkan diulang hingga empat kali.

Setelah acara puncak peringatan hari lingkungan hidup itu, Pak Harto mentraktir hadirin nonton film di Teater Imax Keong Emas, film tersebut tentang lingkungan hidup.

Film yang diputar tersebtit merupakan film terbaru, hasil produksi Sanyong Korea Selatan, tetapi menurut credit titlenya dikerjakan oleh Sineas Imax Barat. Film tersebut menggambarkan lingkungan hidup berjudul Rahasia Kehidupan Bumi atau judul aslinya The Secret of Life on Earth.

Film dengan masa putar 42 menit tersebut menggambarkan perjalanan menembus waktu proses evolusi bumi sejak empat miliar tahun lalu, dimana saat itu bumi merupakan planet mati yang menakutkan dan berbahaya, dihujani sinar ultra violet dan permukaannya penuh gas beracun.

Sedangkan, acara tumpengan di Jalan Cendana yang diawali do’a bersama dengan pembacaan surat Al Fatihah yang dipimpin putri sulungnya Ny. Siti Hardijanti Rukamana (Mbak Tutut), dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ibu Tien yang diiringi lagu selamat ulang tahun yang dinyanyikan anak, cucu, menantu serta cicit dan kerabat dekatnya.

Yang pertama mendapat kesempatan menyampaikan ucapan selamat adalah isteri tercinta, Ibu Tien Soeharto dengan dilanjutkan mencium pipi kanan dan kiri Pak Harto, ucapan selamat ulang tahun dilanjutkan dengan para putra putri, para menantu dan cucu-cucunya serta kerabat dekatnya yang kesemuanya mengenakan kemeja batik prada berwarna cerah.

Urutan penyampaian ucapan selamat itu sebagaimana halnya putera-puteri diawali Mbak Tutut sekeluarga dilanjutkan Sigit Hadjoyudoyanto sekeluarga, Bambang Triharmodjo, keluarga Siti Herdiyanti Prabowo (Mbak Tatiek), Hutomo Mandala Putera, dan terakhir Siti Hutami Endang Adiningsih.

Walaupun upacara peringatan HUT Pak Harto di Taman Mini Indonesia Indah tidak diadakan secara khusus,namun berlangsung meriah dan khidmad. Dan suasana perayaan ulang tahun Pak Harto ini mulai terasa sejak upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni di Sasono Langen Budoyo, dan dilanjutkan menonton film di Teater Imax Keong Emas. Pada acara yang berlangsung di Sasono Langen Budoyo, TMII kemarin, begitu

Pak Harto memasuki ruangan, secara spontan langsung disambut dengan lagu Panjang Umur yang dinyanyikan oleh para menteri, pejabat tertinggi dan tinggi negara, para duta besar dan undangan lainnya seraya bertepuk tangan Seusai menyampaikan sambutan resmi, Pak Harto kemudian secara lisan mengucapkan rasa terima kasihnya atas sambutan spontan yang diberikan para hadirin, sehubungan dengan hari ulang tahunnya ke-74.

“Terima kasih atas doa Saudara-saudara, dan saya memohon restu, karena dengan doa restu tersebut akan menambah kekuatan bagi saya untuk mengemban amanat rakyat yakni melaksanakan pembangunan.” kata Pak Harto yang mengenakan setelan jas berwama abu-abu, peci hitam dan disambut tepuk tangan gemuruh para hadirin.

Dalam kesempatan itu Pak Harto juga mengungkapkan bahwa sebenarnya Ibu Tien pada 9 Suro. Menurut perhitungan kalander Masehi, Ibu Tien Soeharto pada 23 Agustus 1995 mendatang baru akan berusia 72 tahun.

Begitu mendengar pemberitahuan itu, para hadirin kernbali bertepuk tangan, sementara Ibu Tri Sutrisno yang duduk di sebelah kiri Ibu Tien Soeharto langsung menyalaminya.

Sumber : MERDEKA (09/06/1995)

____________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 730-732.

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.