Presiden Soeharto Bahas Tenaga Kerja Asing Perminyakan dan Kebakaran Laboratorium ITB[1]
SABTU, 21 SEPTEMBER 1974 Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, Subroto, Menteri Pertambangan, Mohammad Sadli, dan Ketua BKPM, Barli Halim, menghadap Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha. Usai pertemuan, Menteri Subroto mengatakan kepada pers bahwa mereka telah membahas persoalan tenaga asing dalam bidang perminyakan dan gas bumi dengan Kepala Negara. Dalam hubungan ini dalam waktu dekat Pemerintah akan mengeluarkan peraturah khusus, sebab masih ada bidang-bidang teknis yang belum dikuasai oleh tenaga-tenaga Indonesia sehingga kita masih membutuhkan tenaga asing. Ditambahkannya bahwa Presiden telah memberikan petunjuk-petunjuknya mengenai peraturan yang akan dikeluarkan itu.
Di tempat yang sama, Presiden Soeharto kemudian menerima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sjarif Thajeb, yang melaporkan tentang terjadinya kebakaran di laboratorium kimia Institut Teknologi Bandung baru-baru ini. Akibat daripada kebakaran laboratorium itu, sekarang mahasiswa tidak dapat melakukan praktek. Menanggapi laporan ini, Kepala Negara menyatakan akan menyediakan dana untuk rehabilitasi laboratorium tersebut. Kepada Sjarif Thajeb diperintahkannya untuk segera melaporkan perkiraan dana yang diperlukan untuk rehabilitasi itu. Diharapkan oleh Kepala Negara agar mahasiswa telah dapat berpraktek kembali di laboratorium mereka dalam waktu dua sampai tiga minggu. (AFR)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 158. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.