1977-09-14 Presiden Soeharto Menerima Bahan-Bahan GBHN dan P4

Presiden Soeharto Menerima Bahan-Bahan GBHN dan P4

Delapan Mahasiswa Duduki DPR, Sudomo: Anarcho-Syndicalism [1]

 

RABU, 14 SEPTEMBER 1977 Menteri Luat Negeri Adam  Malik menilai aksi kedelapan tokoh mahasiswa Jakarta dan Bandung, yang menduduki gedung DPR-RI dan mengangkat diri mereka sebagai anggota DPR S(ementara), sebagai lelucon dan hanya membuang tenaga saja. Demikian penjelasan Adam Malik di Bina Graha sewaktu akan menghadap Presiden Soeharto. Ia juga menjelaskan bahwa kedatangannya ke Bina Graha ialah untuk melaporkan rencana kepergiannya ke Sidang Umum PBB hari Sabtu mendatang.

Sementara itu, Kepala Staf Kopkamtib Laksamana Sudomo mengatakan bahwa tindakan mahasiswa menduduki gedung DPR dan menyatakan diri sebgai anggota DPR(S) adalah lawakan terbesar di tahun 1977. Ia menegaskan bahwa sampai sekarang ini DPR masih tetap berfungsi, dan menilai aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut sebagai kegiatan yang menjurus kepada tindakan yang bersifat anarchi yang sering disebut juga sebagai anarcho-syndicalism. Demikian penjelasan Sudomo setelah menghadap Presiden Soeharto di Bina Grana hari ini.

Presiden Soeharto hari ini menerima bahan-bahan untuk GBHN dan bahan-bahan yang berkenaan dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dari Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono selaku ketua team penghimpun bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan itu merupakan hasil akhir dari team penghimpun yang antara lain terdiri dari Sumarlin, Kartakusumah, Ismail Saleh, Daryatmo, dan Kartidjo. Atas pertanyaan pers, Sudharmono mengatakan bahwa bahan-bahan untuk P4 merupakan produk lain dari sidang MPR mendatang, disamping GBHN. (AFR).



[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 536-537. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.