ABRI TDK INGIN DIMANDJA [1]
Djakarta, Berita Yudha
Pd. Pangad Djenderal M. Panggabean menegaskan bahwa ABRI tidak menghendaki dimandjakan di masa damai. ABRI tjuma menghendaki di masa damai orang tetap tidak melupakan Tuhan dan tetap menghargai dharma bakti pradjurit kepada rakjat dan negara. Di masa damai ini ABRI harus dapat membuktikan, bahwa pradjurit bukan berperang untuk berperang, tetapi untuk mengamankan pelaksanaan pembangunan dan perbaikan tingkat hidup negara dan rakjat.
Hal ini dinjatakan oleh Pd. Pangad dalam amanatnja pada HUT ke-16 Korps Baret Merah/RPKAD di Parkir Timur Senajan kemarin jang dihadiri a.l. oleh perwira2 tinggi ke empat angkatan, para atase militer asing, satuan2 ABRI dan KKO, PGT, dan Brimob/Pelopor. Tampak hadir pula Pangdam II Bukit Barisan Sarwo Edhie jang pernah mendjabat Dan Puspasus/RPKAD.
Dalam memeriksa pasukan jang diikuti pula oleh beberapa satuan2 Jon Pomad Para, Kostrad dan Raider Kodam V/Djaya. Pd. Pangad didampingi oleh Pangdam V/Djaya Madjend Amir Machmud dan Komandan RPKAD Brigdjen Widjojo Sujono.
Pangdam VIII Diponegoro Majdjen Surono pada kesempatan itu telah diangkat sebagai warga kehormatan RPKAD dan disematkan tanda2 kwalifikasi RPKAD oleh Brigdjen Widjojo Sujono. Demikian pula Major Idjon Djambi pembina pertama RPKAD telah dinaikan pangkatnja mendjadi Letkol. Sedangkan 104 tamtama RPKAD mendapatkan penghargaan dengan sematkannja Satja Lencana Tauladan oleh Pd Pangad setjara simbolis.
Dalam amanatnja Pd. Pangad selanjutnja menegaskan, bahwa RPKAD adan pasukan2 Komando lain dalam ABRI mempunjai aspek jang chas dan berbeda daripada pasukan2 Komando di negara lain. Hal ini disebabkan karena pasukan2 Komando kita terutama di dalam aspek pembinaan teritorial dan masjarakat.
Peningkatan Ketrampilan Fisik Mutlak
Oleh Pd Pangad dikemukakan bahwa tugas2 teknis militer untuk pemulihan dan pemeliharaan keamanan di dalam negeri sudah boleh dikatakan hampir selesai, walapun masih banjak sisa G-30-S/PKI jang berkeliaran mentjoba membangunnja kembali. Untuk menghadapi kemungkinan itu, pemeliharaan dan peningkatan serta ketrampilan fisik, teknis militer adalah tetap mutlak. Tetapi harus disadari bahwa teladan dan prestasi kita di dalam melaksanakan pembangunan teritorial, baik pembangunan mental. maupun fisik tidak kurang ampuhnja sebagai sendjata subversi dari pada sisa2 G.30.S/PKI itu.
Demikian Pd. Pangad Djenderal Panggabean. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (l7/04/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 125-126.