ACEH HASILKAN 1,2 JUTA TON PUPUK UREA

ACEH HASILKAN 1,2 JUTA TON PUPUK UREA

 

 

Dua pabrik pupuk di Aceh, PT. ASEAN Aceh Fertilizer dan PT. Pupuk Iskandar Muda (persero), periode tahun 1986 berhasil memproduksi 1,27 juta ton pupuk urea, demikian data di Lhokseumawe, Aceh Utara.

Jumlah sebanyak itu diproduksi PT. ASEAN Aceh Fertilizer (AAF) 629.000 ton dan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) 637.000 ton, dengan pemasarannya di dalam negeri dan ekspor ke negara ASEAN, RRC, Australia dan Amerika Serikat.

Presiden Direktur PT AAF Ir. H Rachman Subandhi pada keterangan akhir 1986 menyebutkan Selasa malam di Lhokseumawe, dibanding dengan periode sebelumnya, tahun 1986 produksi urea AAF meningkat sekitar 14,8 persen, atau melebihi kapasitas produksi 570 ribu ton per-tahun.

Dalam tahun 1987 AAF merencanakan akan memproduksi 600.000 ton urea. Dikatakan, sejak mulai berproduksi pabrik pupuk ASEAN empat tahun lalu, sudah memproduksi 1,77 juta ton urea, sementara pemasaran dalam negeri tercatat 968 ribu ton selebihnya diekspor.

PT. AAF yang dibangun diatas areal 307 Ha dengan biaya sekitar 410 juta dolar AS, peresmian operasinya dilakukan 18 Januari 1984 oleh Presiden Soeharto.

Primadona Non Migas

Direktur utama PT. PIM Ir. Djarot Djojokusumo secara terpisah mengemukakan, dalam menghadapi resesi ekonomi yang berkepanjangan yang melanda hampir semua negara di dunia dewasa ini, pupuk salah satu hasil industri non migas, dinilai sebagai “primadona” menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Dalam upaya itu PT. PIM periode 1986, telah ditargetkan oleh pemerintah memproduksi 541.500 ton pupuk urea, sementara sampai 31 Desember 1986, berhasil memproduksi 637 ribu ton.

Lokasi PT. PIM yang berada di atas areal 332 Ha, dan berdampingan dengan PT. AAF di kawasan Krueng Geukeuh, kabupaten Aceh Utara, diresmikan operasinya oleh Presiden Soeharto 20 Maret 1985, dengan biaya pembangunan sekitar 337 juta dolar AS, periode 1986 juga berhasil memproduksi sekitar 368.500 ton amoniak.

Produksi urea itu telah dipasarkan di dalam negeri 536 ribu ton dari 486 ribu ton yang ditargetkan, sementara diekspor 104 ribu ton dari 75 ribu ton yang ditargetkan pemerintah, katanya.

Tidak dijelaskan sasaran produksi tahun mendatang, namun Djarot sangat yakin, lebih baik dan lebih meningkat dari produksi periode sebelumnya. (RA)

 

 

Lhokseumawe, Antara

Sumber : ANTARA (02/01/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 334-335.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.