ADA APA DIKALANGAN PIMPINAN DPR?^[1]

Djakarta, Berita Yudha

Sampai hari Rabu kemarin DPR-GR masih melandjutkan atjara membahas pidato Kenegaraan Presiden oleh fraksi2. Dari sementara kalangan anggota didapat keterangan, bahwa apa jg perlu dibahas dari pidato Kenegaraan Presiden itu sebetulnja bagi fraksi masih belum djelas.

Sebab mengenai atjara rapat2 DPR-GR jang berlaku mulai tgl. 19 s/d 24 Agustus 1968, jang menentukan atjara pembahasan pidato Kenegaraan Presiden oleh fraksi2, ternjata hanja ditetapkan oleh Pimpinan sendiri tanpa mengadjak serta Panitia Musjawarah.

Perlu diketahui, bahwa menurut Peraturan Tata Tertib mengenai masalah persidangan dinjatakan, bahwa pada hari permulaan tahun sidang, Presiden Kepala Negara memberikan amanatnja dihadapan DPR-GR sebagai pengantar Nota Keuangan dan Rantjangan Anggaran Pendapatan dan Belandja Negara mengenai tahun dinas jad.

Dengan demikian maka Pidato Kenegaraan Presiden di depan pembukaan tahun sidang 1968-1969 adalah baru pertama kali terjadi.

Dilain fihak djuga menurut tata tertib penjusunan atjara rapat DPR-GR harus ditentukan oleh Pimpinan bersama2 Panitia Musjawarah sudah diminta standby, tetapi ternjata atjara2 rapat DPR-GR untuk tanggal 19 s/d 24 Agustus itu dibuat oleh pimpinan sendiri. (DTS)

Sumber : BERITA YUDHA (22/08/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 70-71.