ADA ORBA STATIS & ADA ORBA DINAMIS

ADA ORBA STATIS & ADA ORBA DINAMIS [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Selasa pagi kemarin di halaman Kedjaksaan Agung djl, Kjai Madja Kebajoran Baru telah diresmikan Pembukaan Pendidikan Pra Djaksa Chusus Bea Tjukai oleh Djaksa Agung Majdjen Sugih Arto. Pada upatjara jang dihadiri oleh pedjabat2 dari Kedjaksaan Agung dan Bea Tjukai. Djaksa Agung dlm sambutan singkatnja mengharapkan agar para siswa jang mengikuti pendidikan tsb. benar2 menggunakan kesempatan tsb. untuk mempeladjari tjara2 operasi technis.

Selesai upatjara pembukaan dilandjutkan dengan tjeramah umum jang diberikan oleh Djaksa Agung kepada para siswa. Disamping itu djuga memberikan kuliah Menteri Keuangan

Dalam tjeramahnja itu Djaksa Agung menegaskan, bahwa tahun 1947 telah dilalui dengan pelbagai rintangan dan suatu “serangan umum” di segala bidang kehidupan telah dilantjarkan oleh musuh terhadap Pemerintah serta pelaksanaan2 progresinja, Kita tidak tahu siapa musuh itu, karena kadang2 mereka djuga mengaku diri sebagai Orde Baru”.

Menurut Djaksa Agung selandjutnja, “serangan umum” jang dimaksudkannja adalah lemparan2 issue selama tahun jl. Di bidang sosial, ekonomi politik dan agama. Dikatakannja, bahwa issue2 itu setjara beruntun dilemparkan ke tengah2 masjarakat baik untuk menggelisahkan dan menimbulkan anti-pati rakjat terhadap Pemerintah maupun dengan maksud membikin Pemerintah “kelabakan” terus sehingga mengganggu rentjana kerdjanja. Issue2 itu menurut Djaksa Agung adalah soal2 penjelundupan, korupsi, beras, minjak tanah, pertentangan agama dan terachir retooling DPR-GR.

Djaksa Agung lebih landjut menegaskan djuga bahwa issue2 itu berangsur2 padam djuga dan Pemerintah dapat mengatasi masalah2 jang dibesar2kan itu.

la katakan djuga, bahwa selain “serangan umum” di bidang mental musuh djuga telah melakukan serangan fisik seperti jang kita dapat lihat di Kalimantan Barat dengan PGRS-nja, di perkebunan sekitar Bandung dengan gerombolan bersendjata di Surabaja dengan “Pasukan Geriljawan Rakjat Surabaja”, di Djawa Tengah dll. Tempat lagi jang semuanja telah dapat digulung oleh pihak jang berwadjib.

Mengenai DPR-GR

Menurut pendapat saja, demikian Soegih Arto, “anggota2 DPRGR semuanja sudah Orde Baru, tetapi kalau tjara kerdjanja tidak lantjar selama ini maka sajapun tidak bisa mengerti apa sebabnja”.

Masalah ORBA

Orde Baru jang terus bertumbuh sedjak lahirnja pada 1 Oktober 1945 jang dinamakan Orba-dinamis dan Orde Baru jang mandeg karena telah merasa puas dengan lenjapnja PKI dan turunnja Sukarno. Jang dinamis menurut Soegih Arto adalah jang terus ingin mengisi kemerdekaan ini dengan tjita2 Proklamasi jaitu negara adil makmur.

Djaksa Agung Majdjen. Soegih Arto dalam achir tjeramahnja telah pula menjinggung kehidupan partai2 politik jang menurut Djaksa Agung di masa dekat partai2 politik itu tidak lagi bitjara tentang politik dan faham/ideologi.

Partai2 politik hendaknja program-oriented dan kalau timbul opposisi hendaknja merupakan “loyal opposisition program”.

Demikian antara lain tjeramah Djaksa Agung Majdjen. Soegih Arto. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (17/01/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 8-9.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.