AKAN DITERBITKAN QURAN MUSHAF UKURAN MINI [1]
Jakarta, Antara
Badan Pelaksana Al-Quran Mushaf lstiqlal akan segera menerbitkan kitab suci Al-Quran yang dihiasi dengan omamen khas Indonesia berukuran kecil dalam rangka meningkatkan kesadaran beragama umat Islam.
Setelah mendampingi Presiden Soeharto menyaksikan kitab suci Al-Quran berukuran 106 X 85 Cm yang ditulis dengan gaya khas Indonesia di Bina Graha, Kamis, Ketua Badan Mushaflstiqlal, Pontjo Sutowo, mengatakan kepada pers bahwa pihaknya memiliki beberapa pilihan. Pontjo yang didampingi Menag Tarmizi Taher dan Mensesneg Moerdiono selaku Ketua Panitia Nasional HUT Indonesia ke-50 mengatakan, pilihan pertama adalah sesuai dengan ukuran asli 106 X C5 cm.
Sedangkan, pilihan kedua berukuran separuh dari yang sudah dibuat sekarang. Namun jika kedua ukuran ini dibuat maka hanya kalangan yang terbatas yang bisa memilikinya. Pontjo menyebutkan pilihan ketiga adalah membuat Al-Quran yang ukurannya adalah 30-40 persen dari kitab suci yang dibuat di Bandung itu oleh sekitar 80 tenaga. “Kalau terlalu kecil, maka menjadi tidak menarik. Harganya juga harus bisa dijangkau,”kata Pontjo. Kepala Negara yang didampingi Tarmizi Taher, Moer diono serta Pontjo sebelumnya melihat kitab suci Al-Quran yang dibuat dengan gaya penulisan Indonesia misalnya dengan menggunakan bunga melati. Kitab suci ini berjumlah 970 halaman yang terdiri atas 930 halaman Al-Quran itu sendiri ditambah 30 halaman doa serta halaman peresmian. Kepala Negara akan meresmikan bentuk Al-Quran ini pada 23 September, saat membuka Festifal Istiqlal Indonesia di Mesjid Istiqlal.
Kepala Negara melihat Al-Quran yang ditulis dengan omamen khas Aceh, Yogya, Solo, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. A-Quran ini akan disimpan dalam tiga peti buatan Kudus dan setiap kotak akan memuat 10 juz.
Presiden nampak berulang kali mengajukan pertanyaan kepada para pembuat dan penanggungjawab pembuatan mushaf Quran ini misalnya cara penyimpanan yang layak agar tidak mudah rusak. Selain Al-Quran yang ditulis dengan gayakhas Indonesia ini, Kepala Negara juga tertarik memperhatikan tulisan berbahasa Arab yang akan merupakan tanda peresmian Quran mushafitu oleh Kepala Negara pada 23 September.
“Orang Arab pasti tidak akan bisa membacanya ,”kata Presiden sambil bergurau ketika membaca tulisan Arab tentang pernyataan peresmian Quran itu. Sekalipun pernyataan itu ditulis dalam Bahasa Arab, isi pernyataan itu sendiri adalah kalimat kalimat dalam bahasa Indonesia . (T.EU02/B/DN09/ 7/09/95 15:21/re3)
Sumber :ANTARA ( 18/09/1995)
______________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 531-532.