ALATAS DESAK PORTUGAL KURANGI KETEGANGAN KEDUA NEGARA 

ALATASDESAKPORTUGALKURANGI KETEGANGAN KEDUA NEGARA [1]

Jakarta, Antara

MENLU ALI Alatas mendesak Portugal mengambil berbagai langkah konkret untuk mengurangi ketegangan diantara kedua negara mengenai Timor Timur. “Saya akan menuntut Portugal karena selama ini kita yang selalu disalahkan, “kata Alatas di Bina Graha, Selasa seusai melapor kepada Presiden Soeharto tentang rencana keberangkatannya ke Yaman. Alatas menegaskan, pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi suhu konfrontatif dengan Portugal misalnya dengan mengijinkan warga Tim tim bergabung dengan keluarganya di Portugal. Selain itu, Indonesia membolehkan tujuh mahasiswa asal Timtim pergi ke luar negeri sekalipun permintaan mereka pergi dengan alasan politik ditolak.

“Mereka (Portugal-red) yang masih selalu berusaha meninggikan suhu konfrontatifbaik di PBB maupun di forum-forum yang sebenamya tidak cocok,” kata Alatas.

Permintaan Indonesia itu akan disampaikan melalui pejabat PBB maupun secara langsung kepada pejabat Portugal jika Alatas bertemu dengan mereka dalam waktu dekat. Alatas mengatakan, baru-baru ini telah datang dua pejabat Sekretariat Jenderal PBB yang diutus Sekjen PBB Boutros-Boutros Ghali. Sekjen PBB kini membantu upaya penyelesaian masalah Tim tim.

Xanana

Ketika ditanya terpidana Xanana Gusmao, Alatas menegaskan, boleh saja Por­tugal mengatakan bahwa proses pengadilan terhadap gembong GPK Fretilin itu tidak berjalan seusai dengan hukum.

“Biar saja mereka berkaok-kaok,” kata Menlu sambil menambahkan, Portugal dan berbagai LSM masih terus menyudutkan Indonesia dengan mengatakan Xanana diadili secara tidak sah.

Alatas mengingatkan, permintaan Xanana agar hukuman seumur hidupnya dikurangi telah mencerminkan bahwa gembong Fretilin itu mengakui kesalahannya, Kepala Negara mengurangi hukuman Xanana menjadi 20 tahun.

Ia menjelaskan, Kepala Negara telah mengangkat Prof. Bintoro T, mantan Ketua LAN dan mantan Dubes di BeIanda menjadi koordinator APEC. Menurut Alatas, jabatan Bintoro itu setara dengan jabatan Nana Sutresna sebagai Kepala Badan Pelaksana GNB. Bintoro diangkat menjadi koordinator karena kepemimpinan APEC akan dipegang Indonesia dan tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan informal APEC. (T.EU02/PU03/18/0l /9415:26/RU2

Sumber: ANTARA (18/01/1994)

_______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 1-2.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.