ASIA DAPAT TAWARKAN SISTEM EKONOMI YANG LEBIH MANUSIAWI[1]
Jakarta, Antara
Masyarakat Asia melalui kekayaan budayanya dapat menawarkan suatu altematif untuk kehidupan masyarakat internasional, misalnya sistem ekonomi yang lebih manusiawi, kata seorang pakar dari Jepang.
Direktur Pelaksana Keidamen (Asosiasi Pengusaha Jepang), Kazuo Nukuzawa, di depan Sidang Umum ke-10 Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) di Jakarta, Selasa, mengatakan kemungkinan tersebut didukung beberapa sifat khas manusia Asia.
Sifat-sifat itu antara lain kecenderungan menghindari konfrontasi, bersahabat, dan menggunakan pendekatan pribadi. Nukuzawa menyatakan hal itu dengan alasan bahwa sekalipun sistem pasar bebas telah berlaku di ban yak negara dengan cara-cara mereka sendiri, tidak satupun dari masyarakat itu yang merasa puas dengan sistem yang mereka punyai.
“Setiap bagian masyarakat baru menyumbang serpihan kecil dari usaha memerangi kemiskinan dan ketidaksejahteraan,” katanya.
Dalam kaitan penciptaan sistem ekonomi yang lebih manusiawi itulah media massa di Asia bisa memiliki peran yang penting dan tidak kecil, kata Nukuzawa. Sidang Umum CAJ masih akan berlangsung sampai dengan akhir pekan ini. Beberapa tema yang dibahas dalam pertemuan itu antara lain kerjasama Utara Selatan dan Selatan-Selatan, peran wanita dalam pembangunan, dan perlindungan lingkungan hidup global. Dalam pembukaan acara tersebut di Istana Negara, Senin, Presiden Soeharto mengharapkan media massa memperhatikan secara sungguh-sungguh berbagai masalah yang berkaitan dengan hak azasi manusia (HAM) tanpa mengabaikan kenyataan tentang adanya perbedaan regional dan nasional tentang pelaksanaan HAM. (T.HN05/PU17/EU07/18/01/9421:17/RU6/23:00)
Sumber: ANTARA(l5/01/1994)
___________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 195-196.