AUSTRALIA INGIN PERDAGANGAN BEBAS APEC DIMULAI 1998 [1]
Tokyo, Antara
Australia menginginkan percepatan (update) dimulainya perdagangan bebas APEC dari yang diusulkan tahun 2000 menjadi tahun 1998, karena bagi negara itu batas akhir tahun 2020 merupakan “outside date” (batas waktu maksimum).
Keinginan Australia itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri/Perdagangan Gareth Evans kepada pers di Tokyo, Jumat, seusai bertemu PM Jepang Tomiichi Murayama dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) Jepang Ryutaro Hashimoto. Evans, yang sedang melakukan kunjungan kerja tiga hari di Jepang mulai Kamis, menyatakan bahwa usulan batas waktu tahun 2020 itu diartikan oleh negaranya bahwa pembentukan pasar bebas APEC dapat diselesaikan sebelum atau setelah tahun tersebut. Australia mengharapkan para pemimpin ekonomi APEC pada pertemuan di Bogor pertengahan Nopember mendatang bisa memutuskan masalah percepatan waktu permulaan pasar bebas APEC. Menjawab pertanyaan mengenai langkah terpenting yang harus diputuskan APEC bila usulan pasar bebas diterima, Evans menegaskan bahwa yang harus dilaksanakan paling awal ialah menentukan sasaran yang ingin dicapai dan hal ini harus dilaksanakan secara konsisten.
Namun ia mengakui bahwa untuk mencapai batas waktu itu tidak mudah, karena dalam prosesnya akan timbul banyak isu perbedaan kebijaksanaan (conflict policy issues) di antara anggota APEC.
“Dengan demikian, kita bisa melihat masih akan ban yak langkah yang harus ditempuh,”kata Evans dalam pertemuan pers di kamarnya di Hotel Imperial, tempat ia menginap selama di Tokyo.
Ditanya mengenai sikap Jepang terhadap gagasan pasar bebas tersebut, ia menyimpulkan hasil pertemuannya dengan Hashimoto bahwa meskipun pada dasamya Jepang mendukung gagasan tersebut, namun semuanya masih belum jelas.
Sementara itu, sumber-sumber pemerintah Jepang menyatakan negara itu pada intinya mendukung gagasan pembentukan pasar bebas di kawasan APEC. Dalam kaitan itu, Jepang sedang mengkoordinasikan pandangannya dengan anggota-anggota APEC lainnya menjelang pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Bogor. Pandangan ini disampaikan dalam pertemuan Hashimoto dengan Evans, kata sumber tersebut. Namun Jepang mendukung penetapan tahun 2020 sebagai batas waktu tercapainya pasar bebas di kawasan Asia-Pasifik. Kelompok Tokoh Terkemuka (Eminent Persons Group/EPG), sebuah badan penasehat APEC, Agustus lalu menyampaikan laporan kepada Presiden Soeharto selaku ketua APEC, yang mengusulkan penyelesaian pembentukan pasar bebas (barang danjasa) di wilayah Asia-Pasifik pada tahun 2020 setelah dimulai tahun 2000.
Sumber: ANTARA (28/10/1994)
_______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 398-399.