AUSTRALIA MEMANDANG EKONOMI RI SEDANG MENANJAK[1]
Sydney, Antara
Australia memandang ekonomi Indonesia sedang menanjak dan investasi Australia di Indonesia harus segera dilaksanakan mengingat berbagai langkah deregulasi yang makin membuka peluang berusaha di negeri ini. Menurut sebuah laporan pemerintah Australia yang disiarkan Selasa, Australia yang pada masa lalu lamban mengantisipasi peluang di Indonesia, hendaknya tidak hanya melihat kedekatan sebagai faktor keuntungan.
Australia harus pula memandang faktor keluwesan dan pemikiran strategis dalam upaya memaksimalkan keuntungan kedua pihak, kata laporan yang disiarkan Bagian Analisis Timur Jauh Deplu Australia. Laporan itu mengingatkan pula bahwa Indonesia telah mencapai stabilitas politik, namun terdapat ketidakpastian pula mengenai sikap berbagai lembaga terhadap era sesudah pemerintahan kini.
Laporan tersebut menyebutkan pula bahwa negeri ini menghadapi berbagai tekanan dari luar seperti AS menyangkut hak pekerja dan masalah Timtim. PM Australia Paul Keating saat ini tengah berada di Indonesia dan telah pula menemui Presiden Soeharto. Menurut laporan itu, masa depan kedua negara jelas terletak pada pengembangan ekonomi yang melewati perbatasan negara serta memperluas wawasan. Penyatuan angkutan umum, telekomunikasi, dan pertukaran data elektronika akan menguntungkan ekonomi kedua negara dalam era globalisasi. Kemajuan pesat ekonomi Indonesia telah mengejutkan Australia. Indonesia sendiri merupakan mitra dagang Australia terbesar ke-11, namun dalam waktu hanya lima tahun jumlah perdagangan dua pihak telah mencapai nilai 2,2 miliar dolar AS.
Ada kemungkinan bahwa pada tahun 2020, Indonesia akan menjadi sasaran ekspor kelima terbesar Australia, kata laporan itu. Diakui berdagang dengan pihak Indonesia mengalarni kendala bahasa dan budaya serta birokrasi, namun peluang penyediaan infrastruktur yang tengah dihadapi Indonesia merupakan kesempatan emas bagi Australia. Sementara, masyakarat kelas menengah Indonesia yang akan meningkat jumlahnya juga merupakan kesempatan bagi Australia menggarapnya. (UU.eu03/21.00/RU1/22:00)
Sumber: ANTARA(28/06/1994)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 289-290.