BANJAK KAMPANJE DESTRUKTIP DITUDJUKAN KE ABRI

BANJAK KAMPANJE DESTRUKTIP

DITUDJUKAN KE ABRI[1]

Djakarta, Berita Yudha

Pangdam V /Djaya Majdjen. Amir Machmud menjatakan, bahwa dalam rangka pembinaan, penguasaan dan pengamanan wilajah untuk merealisir Pantja Tertib, diperlukan adanja petugas2 territorial jang selain tjukup berpengalaman, djuga harus mempunjai bekal dan pegangan jang technis dapat dipertanggung djawabkan.

Karena ABRI dan chususnja TNI/ AD merupakan salah satu unsur penentu, maka selalu akan mendapat sorotan terus-menerus dari masjarakat.

Hal ini dikemukakan oleh Panglima dalam amanat tertulisnja jang dibatjakan oleh Kasdam V /Djaya Kol. Kemal Nasri, Senin pagi pada upatjara pembukaan kursus Territorial bertempat di Rindam Tandjung Timur.

Kursus Territorial ini diikuti oleh 50 orang Perwira dan 100 orang Bintara.

Selandjutnja dikatakan oleh Panglima bahwa banjak diantara kita sengadja atau tidak telah melupakan Sumpah Pradjurit dan Saptamarga, sehingga pimpinan AD menjerukan agar disiplin tentara perlu dihidupkan dan ditegakkan kembali.

Dalam hal ini Komando sedang dan akan terus berusaha untuk mengadakan redesiplinering.

Dan kursus ini dimaksudkan sebagai salah satu usaha Komando untuk meningkatkan kembali nama baik ABRI TNI AD.

Perdjoangan Orde Baru masih pandjang dan rumit djalannja, dimana pada waktu jang akan datang kita akan menghadapi segala tantangan dan halangan jg lebih hebat.

Bagi kita ABRI jg. djelas berada dipihak Orde Baru tidak akan berdiam diri bilamana usaha2 Orde Baru dirintangi dan didjegal, karena djusteru ABRI merupakan partnership Orde Baru jang tangguh dan benteng Pantjasila jang teguh.

Banjak usaha2 berupa intimidasi, insinuasi dan kampanje2 destruktif jang langsung maupun tidak langsung ditudjukan kepada alamat ABRI.

Untuk ini diharapkan agar kita semua meningkatkan kewaspadaan agar djangan terperosok kepada siasat lawan, sehingga kita kehilangan keseimbangan jang dapat mengikat kita sendiri.

Kita sudah tjukup dewasa untuk membedakan mana lawan dan kawan, mana jang pura2 mendjadi kawan dan mana jang mentjoba berlindung pada ABRI dengan maksud dan tudjuan2 tertentu. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (23/05/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 739-740.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.