BAPAK SOEHARTO SERAHKAN RUMAH UNTUK ANGGOTA ABRI YANG CACAD

BAPAK SOEHARTO SERAHKAN RUMAH UNTUK ANGGOTA ABRI YANG CACAD

Bapak Soeharto selaku Ketua Yayasan Dharma Bhakti Sosial ("Dharmais") Jumat pagi di kompleks Wisma Seroja, Desa Bulak macan, Bekasi, menyerahkan bantuan perumahan masing-masing sebuah rumah T-45 kepada 35 anggota ABRl yang menderita cacad golongan II.

Rumah-rumah yang dibuat dari beton ringan Bennis ini dirancang sendiri oleh Presiden Soeharto. Sebelumnya telah pula diserahkan 52 buah rumah kepada para anggota ABRI di tempat yang sama.

Penyerahan rumah yang dilakukan pada suatu upacara sederhana itu disaksikan pula oleh lbu Tien Soeharto, Menhankam/Pangab Jenderal TNI M. Jusuf, Mensesneg Sudharmono SH, Menko Kesra Surono, Menteri Muda Urusan Perumahan Cosmas Batubara dan beberapa menteri serta pejabat tinggi negara lainnya.

Di antara 35 rumah itu, sebuah diserahkan kepada janda warakawuri Sumaryati, isteri almarhum Peltu Sugeng. Para anggota ABRI yang menderita cacad karena pengabdian mereka kepada bangsa dan negara itu berasal dari berbagai kesatuan di seluruh Indonesia dari ketiga angkatan dan Polri.

Para anggota ABRI yang mendapatkan rumah 20 orang berasal dari TNI Angkatan Darat, 14 orang dari TNI Angkatan Laut dan seorang dari Polri.

Penyerahan tersebut dilakukan dengan penanda-tanganan naskah penyerahan rumah oleh tiga anggota ABRI masing-masing dari TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat dan Polri.

Kepada masing-masing anggotaABRI tersebut akan diberikan surat penunjukan penghunian rumah dengan kewajiban tidak boleh memindahkan pemilikan rumah kepada orang lain, memelihara dan menjaga rumah tersebut agar tetap dalam kondisi baik dan bersih dan harus memenuhi kewajiban yang ditentukan oleh Pemda Tingkat II Bekasi.

Pemindahan hak milik atas tanah dan rumah kepada anggota ABRI yang sudah mendapatkannya akan ditentukan kemudian. Penyerahan rumah ini sesuai dengan saran dan pertimbangan yang diberikan pula oleh pimpinan Hankam serta sejalan pula dengan program tahunan Yayasan Dharmais yang selain memberikan bantuankepada yatim piatu dan panti asuhan, mulai memberikan bantuan kepada penderita cacad.

Bukan Bandingan

Bapak Soeharto dalam pesan-pesannya setelah menyerahkan rumah tersebut menyatakan bahwa rumah-rumah sederhana yang diserahkan ini kalau dibanding dengan pengorbanan para anggota ABRI itu bukanlah suatu bandingan.

Tapi pemberian perumahan ini untuk turut serta meringankan, baik beban Departemen Hankam yang belum bisamencukupi kebutuhan sebagai anggota ABRI maupun beban sebagai setiap warga ABRI sebagai kepala keluarga.

Dengan jalan ini, Yayasan Dharmais berusaha turut serta meringankan beban ini, antara lain dengan mengusahakan kebutuhan pokok, terutama dengan memberikan bantuan perumahan ini.

Pak Harto Menyatakankenyakinannya bahwa para ABRI tersebut tidak meminta imbalan apapun dalam melaksanakan tugasnya, tapi menjadi kewajiban setiap insan warga Pancasila untuk memikirkan pengorbanan yang telah diberikan para anggota ABRI dalam memberikan pengabdiannyakepada negara dan bangsa.

Ketua Yayasan Dharmais itu menyatakan kenyakinannya pula bahwa warga ABRI yang sudah cacad badannya itu, tidak akan cacad mentalnya dan lebih kuat dan menjadi contoh dengan mereka yang lebih kuat badannya.

Dengan mendapatkan rumah ini Pak Harto mengharapkan agar mereka dapat mempertahankan pendirian mereka sebagai warga yang baik dan tetap mengandalkan kemampuan yang ada pada mereka.

Para warga ABRI itu diminta pula agar mengembangkan ketrampilan mereka di berbagai bidang dalam menanggulangi hidup sehari-hari dan untuk hidup mereka selanjutnya. Pak Harto minta agar mereka berjiwa besar dalam menghadapi kehidupan mereka yang memang berat.

Tidak Akan Jadi Pengedar Les

Para warga ABRI yang mendapatkan rumah dalam ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Ketua Yayasan Dharmais yang disampaikan Kapten (L) Muraisyi berjanji tidak akan menjadi pengedar les derma dan tidak akan menonjol-nonjolkan keadaaan cacad mereka.

Sebaliknya mereka beljanji akan menonjolkan kemampuan mereka. Mereka juga menyatakan tekad menjadi warga negara yang aktif dan produktif betapa pun keadaan cacad mereka. Mereka Menyatakan penghargaan terhadap perhatian yang sedemikian lengkap terhadap penderita cacad anggota ABRI golongan II yang ikut serta menyelesaikan operasi Seroja. Melalui Yayasan Dharmais, Bapak Soeharto telah membantu melakukan rehabilitasi dan memberikan bantuan lainnya kepada mereka.

Selesai penyerahan itu, Pak Harto dan rombongan meninjau rumah-rumah yang telah dihuni oleh para penderita cacad tersebut.

Bantuan yang diberikan Yayasan Dharmais kepada panti asuhan, barak, dan perorangan penderita cacad dari tahun 1976 sampai 1979 seluruhnya berjumlah Rp. 1.265.395.945. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (16/03/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 366-368.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.