BELUM SEMUA MAKAM PAHLAWAN TRIKORA DIKETAHUI LOKASINYA

BELUM SEMUA MAKAM PAHLAWAN TRIKORA DIKETAHUI LOKASINYA

 

 

Jakarta, Antara

Sejumlah putra putri pahlawan Trikora belum berhasil menemukan makam ayahnya di Irian Jaya yang gugur dalam upaya merebut Irian Barat dari tangan Belanda pada tahun 1960-an, pada saat mereka melakukan pencarian baru-baru ini.

Masalah belum ditemukannya sejumlah makam pahlawan Trikora itu diungkapkan oleh putra seorang anggota PGT yang gugur di Irja, Mayor (TNI-AU) Yusuf Ulie kepada wartawan setelah bersama beberapa rekannya menemui Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Selasa.

Yusuf Ulie datang ke Istana Merdeka untuk melaporkan kepada Kepala Negara selaku Ketua Yayasan Bantuan Yatim Piatu Trikora tentang kunjungan mereka pada bulan Agustus ke lrja untuk melakukan ziarah ke makam orang tua mereka. Presiden juga memanfaatkan pertemuan ini untuk menanyakan perkembangan pendidikan mereka.

Ketika orang tuanya meninggal, Yusuf masih duduk di kelas I SMP. Dengan bantuan Pak Harto, ia bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke AKABRI.

Pada awal dasawarsa 1960-an, Pak Harto menjadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Kemudian sejak berakhirnya operasi itu tahun 1962, Pak Harto memberikan beasiswa kepada putra-putri pahlawan Trikora tersebut yang sebagian besar belum pernah mengenal ayahnya.

Bantuan beasiswa itu diberikan bukan saja kepada putra-putri yang duduk di sekolah umum ataupun perguruan tinggi, tapi juga bagi mereka yang melanjutkan pendidikan di akademi militer.

Sementara itu, Sekretaris Yayasan Bantuan Yatim Piatu Trikora, Achmad Parwis Nasution yang mendampingi putra-putri pahlawan Trikora itu menambahkan bahwa beasiswa itu kemudian diperluas hingga mencakup keluarga pahlawan Dwikora dan Operasi Seroja di Timtim.

Parwis mengatakan, besarnya beasiswa untuk anak SD adalah Rp9.000.-/bulan, SLP dan SLA masing-masing Rp 11.000, dan untuk mahasiswa Rp 12.000/bulan. Sedangkan yang sudah tidak sekolah mendapat paket lebaran yang disampaikan melalui Yayasan Dharmais.

Ia mengatakan, sampai sekarang masih ada 15 penerima beasiswa yang bersekolah di SLA dan 29 mahasiswa yang berasal dari 33 pahlawan Trikora. Jika ditambah dengan keluarga Dwikora dan Operasi Seroja, seluruh penerima beasiswa mencapai 1.961 orang.

Beberapa putra-putri pahlawan Trikora yang datang ke Istana Merdeka mengenakan seragam seperti Polwan, dan karyawan Pemda DKI Jakarta.

 

 

Sumber : ANTARA(07/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 776-777.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.