BERDAULAT DI BIDANG EKONOMI

BERDAULAT DI BIDANG EKONOMI

PRESIDEN Soeharto dalam pidato pelantikan lima duta besar baru menyebutkan bahwa para diplomat kita harus dapat menjalankan diplomasi perjuangan dan lebih keras lagi bekerja. Dengan diplomasi perjuangan dimaksudkan bukan sikap gagah-­gagahan atau radikal-radikalan, melainkan kelincahan dan keuletan dalam memperjuangkan aspirasi bangsa dan kepentingan nasional.

Khusus dalam kesempatan ini Presiden kembali mengulangi mengenai perjuangan berat yang dihadapi bangsa untuk mensukseskan Pelita III. Khusus kepada para duta besar yang baru dilantik Presiden memberikan tugas khusus untuk dapat membantu pembangunan Pelita III dengan mengarahkan sumber dana-dana baik rupiah maupun devisa yang amat diperlukan.

Dalam Pelita III ini kita tidak saja dihadapkan kepada masalah produksi yang harus ditingkatkan akan tetapi juga usaha untuk memasarkan hasil-hasil tadi. Disinilah letaknya peranan besar yang harus dimainkan para dutabesar tadi untuk dapat membuka pasar-pasar baru, agar produksi yang ditingkat itu dapat dipasarkan.

Menyimak apa yang dikatakan Presiden pada pidato pelantikan itu, kita melihat nada diplomasi ekonomi yang juga harus dimainkan oleh para duta besar tadi. Sebenarnya jika dikaji secara mendalam, sebenarnya dalam "kepentingan nasional" itu tersimpul kepentingan ekonomi suatu bangsa, karena ekonomi adalah urat nadi kehidupan bangsa.

Seorang ahli politik internasional menyebutkan tentang kepentingan nasional itu sebagai suatu kepentingan ekonomi (National interest defined in terms of economy).

Pesan-pesan yang diberikan Presiden juga mengkaji lebih jauh kepada kebenaran jalan yang kita tempuh, yang harus pula diyakini oleh para duta besar tadi. Pesan ini rasanya mempakan suatu yang wajar, karena jika seseorang meragukan atau tidak yakin akan jalan yang ditempuhnya, maka amatlah sulit baginya untuk dapat melaksanakan peJjuangan yang harus ditempuhnya.

Dengan kembali mengingatkan kepada GBHN, Presiden juga menunjukkan bahwa pembangunan yang kita laksanakan adalah untuk dapat menciptakan "kedaulatan ekonomi".

Kita tidak saja harus "berdaulat di bidang politik" akan tetapi juga ”berdaulat di bidang ekonomi". Malah sebenarnya ”berdaulat di bidang ekonomi" akan memberikan dukungan terhadap arti ”berdaulat di bidang politik".

Kita menggaris bawahi ucapan Presiden ini, karena ketergantungan dan kelemahan ekonomi mempakan suatu kelemahan yang amat fatal, yang mudah mengombang-ambingkan suatu bangsa.

Rasanya tidak seorangpun akan meragukan tekad kita untuk dapat menjadi ”berdaulat di bidang ekonomi", yang harus pula dicerminkan dalam tiap kebijaksanaan ekonomi yang kita ambil.

Di sini terletak seni diplomasi yang harus dimainkan dalam diplomasi perjuangan kita untuk benar-benar dapat mewujudkan tidak saja dukungan terhadap Pelita III, akan tetapi juga mencerminkan usaha menciptakan "berdaulat di bidang ekonomi".

Untuk itu seyogyanya para duta besar kita dilengkapi dengan perangkat pandangan ekonomi, karena tugasnya akan amat berat pula di bidang ekonomi.

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (14/09/1978)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 717-718.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.