Tanggapan Ketua Umum PNI Dan Ketua DPRGR
BERILAH KESEMPATAN BEKERDJA KPD. KABINET AMPERA [1]
Djakarta, Berita Yudha
Dua orang tokoh dari dua lembaga negara masing2 wakil ketua MPRS/ Ketua Umum DPP PNI Osa Maliki dan Ketua DPRGR/Ketua III PB Partai NU. H.A Sjaichu, Selasa kemarin dalam keterangannja jang diberikan chusus kepada “Antara” telah memberikan sambutan/tanggapan atas telah dibentuknja Kabinet Ampera sebagai mana jang telah diumumkan oleh Presiden Soekarno di Istana Negara Senin malam. Wakil Ketua MPRS/Ketua Umum DPP PNI Osa Maliki dalam sambutan/tanggapannja menjatakan bahwa pembentukan Kabinet Ampera ini jang merupakan hasil jang maksimal dalam situasi dan kondisi ditanah air seperti sekarang ini patut disambut dengan penuh keichlasan dan dengan harapan jang sewadjarnja.
Jang penting bagi kita kata Osa Maliki ialah memberikan kesempatan bekerdja kepada Kabinet Ampera ini agar apa jang diharapkan dari semula pembentukan Kabinet Ampera ini sesuai dengan ketetapan MPRS no.XIII dapat sedjauh mungkin terpenuhi.
Dinjatakan bahwa kita sepenuhnja mengetahui bahwa tugas Kabinet Ampera ini dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini memang berat tapi kita mempunjai kepertjajaan atas kesanggupan para anggota kabinet ini sebagai pengabdi Ampera dan Revolusi.
Dikemukakan selandjutnja oleh Osa, bahwa pelaksanan dari program dan tugas cabinet Ampera ini jang mengoper keputusan2 dan ketetapan2 MPRS terutama dengan tugas pokoknja dwi-dharma, jakni menstabilisasikan politik dan ekonomi sudah tentu tidak hanja tergantung semata2 kepada Kabinet Ampera ini pelaksanaannja, tapi untuk ini harus ada bantuan dan dorongan dari pihak rakjat sendiri.
Oleh Pak Osa dikemukakan pula bahwa keistimewaan dari kabinet Ampera ini ialah, bahwa kabinet ini dibentuk langsung atas ketetapan MPRS dengan melaksanakan program jang telah digariskan oleh MPRS pula.
Ketua DPRGR Ketua III PBNU
Sekarang kita telah sama2 mengetahui tentang formasi dan personalianja dari Kabinet Ampera ini. Terhadap ini sudah tentu kita tidak dapat memberikan penilaian setjara objektif sekarang ini, apalagi menaruh harapan2 jang berlebih2han, demikian HA Sjaichu, Ketua DPRGR/Ketua III PBNU dalam tanggapan nya terhadap Kabinet Ampera jang Kamis besok akan dilantik oleh Presiden. Dinjatakan bahwa jang penting buat DPRGR dan buat rakjat ialah untuk selalu membantu usaha2 kabinet dan menteri2nja jg. baik dan jang menguntungkan rakjat dan selalu pula melakukan koreksi dan pembetulan apabila Kabinet Ampera ini dan menteri2nja menjimpang dari tugas Ampera sebagaimana telah ditetapkan oleh MPRS.
Bagi DPRGR, kata Sjaichu sudah tentu akan mengudji dan akan mengikuti, membantu dan mengontrol bekerdjasama dan mengoreksi terhadap kebidjaksanaan dan usaha2 Kabinet Ampera ini.
Walaupun demikian, patut kiranja saja selaku Ketua DPRGR menjampaikan terima kasih sebesar2nja atas usaha jang sungguh dari Presiden Soekarno dan chususnja Letdjen Soeharto untuk membentuk Kabinet Ampera tsb. sesuai dgn. harapan rakjat, demikian Sjaichu jang selandjutnja mengemukakan adjakan kepada pimpinan Kabinet Ampera untuk bekerdjasama diatas landasan kemurnian pelaksanaan UUD ’45 dimana diantara Badan executive (Kabinet) dan Badan Legislatif (DPR) mempunjai deradjat jang sama dan saling bantu membantu.
“Saja pertjaja bahwa manakala kita mengambil peladjaran2 atas akibat penjelewengan2 daripada UUD ’45 sebagaimana hal itu terdjadi sebelum sidang MPRS, Insja Allah amanat penderitaan rakjat dapat kita pikul bersama2 antara Badan Excecutif dan Legislatif sebaik2nja”, demikian HA Sjaichu.
Tanggapan Arudji Kartawinata
Presiden Ladjnah Tanfizlah PSII Arudji Kartawinata menanggapi Kabinet Ampera mengatakan, bahwa kita harus memberi kesempatan kepada Kabinet Ampera ini untuk melaksanakan tugas dan programnja.
Jang penting sekarang adalah kabinet ini dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan rakjat. Arudji tidak hendak memberikan penilaian tentang susunan Kabinet Ampera jang penting adalah kabinet ini dapat melaksanakan harapan rakjat”.Demikian Arudji Kartawinata. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (27/07/1966)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 206-208.