BERKABUNG GUMPALAN AWAN MEMAJUNGI PERDJALANAN PARA PAHLAWAN REVOLUSI

BERKABUNG GUMPALAN AWAN MEMAJUNGI PERDJALANAN PARA PAHLAWAN REVOLUSI [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

SELURUH RAKJAT Ibukota telah berkabung. Bendera2 Merah Putih dipasang setengah tiang. Suasana kehidupan nampak diliputi oleh keprihatinan jang mendalam. Inilah gambaran suasana di Ibukota pada hari Selasa tgl. 5 Oktober 1965 kemarin, hari dilangsungkannja pemakaman ketudjuh Pahlawan Revolusi, korban kebiadaban aksi kontra-revolusioner dari “Gerakan 30 September”.

Dari sedjak djam 07.00 pagi, rakjat telah berdujun2 menudju kedjalan2 jang akan dilewati iringan djenazah. Sampai djam 09.00 rakjat sudah penuh sesak, menanti ditempat dengan penuh kesabaran. Perasaan turut berdukatjita membajang disetiap wadjah, dan mulut terkatup tak ada jang bitjara sepatahpun. Suasana hening dan tenang itu sungguh belum pernah terdjadi di dalam kumpulan manusia jang puluhan ribu djumlahnja. Dan ketika iring2an djenazah sampai didepan mereka, ketika anggota2 Angkatan Bersendjata tegak memberikan hormatnja, beberapa orang jang tidak kuat lagi menahan keharuannja, termasuk para wanita, telah meneteskan air mata. Mereka kehilangan lagi pahlawan2 bangsa, “jang pergi” -sungguh manusia2 besar. Suatu keadjaiban pula, musim kemarau jang di Djakarta bisa sangat panas, hari itu tak seberapa terasa, gumpalan awan jang tak begitu tebal, telah menutupi iringan djenazah dari teriknja matahari. Ia bergerak searah, seolah2 memajunginja sepandjang djalan. Rakjat memaklumi, bahwa setiap petidjenazah jang diangkut diatas mobil berlapis badja dan didampingi seorang djenderal, serta kemegahan kekuatan pasukan jang mengiringinja, bukanlah pameran kekuatan dari pihak jang terkena fitnahan dan jang menderita korban, tetapi rakjat sendiri kini insjaf, dan didadanja mulai tertanam kesadaran jang mejakinkan bahwa selama “benalu belum ditjabut sampai keakar2nja, penjakit perpetjahan akan tetap membajangi kesatuan dan persatuan nasional jang di idam2kan bersama.” (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA( 06/10/1965)

 

 

[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam  Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 169.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.