Ujung Pandang, 22 November 1998
Kepada
Yth. Ayahanda H. Soeharto
di tempat
BERSIMPATI DAN BANGGA [1]
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Melalui surat ini ananda mohon maaf karena telah lancang mengirim surat. Melalui surat ini pulalah ananda sampaikan semoga ayahanda beserta keluarga dalam keadaan sehat wal afiat dan tabah menghadapi cobaan dan gunjingan orang.
Ayahanda yang baik, ananda adalah seorang mahasiswa pada perguruan tinggi IKIP Ujung Pandang semester IX pada Fakultas Teknik Jurusan Otomotif.
Meskipun orang-orang berbicara tentang ayahanda, tetapi ananda tetap percaya dan selalu berdoa untuk kesejahteraan ayahanda beserta keluarga.
Sebenarnya sudah sering ananda menulis surat tetapi tidak pernah ada balasan. Dalam surat terdahulu, ananda ingin sekali bertemu dengan Bapak tetapi itu hanya mimpi belaka karena ananda hanyalah orang miskin.
Meskipun ayahanda bukan lagi presiden, ananda sangat bersimpati dan bangga. Ananda ingin sekali bertemu dengan Bapak dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan ayah anda sekeluarga. Amin. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Muhammad Syafril Saleh
Ujung Pandang
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 144. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.