BILA HARGA TERUS RENDAH AKAN BERPENGARUH BURUK BAGI INVESTASI MINYAK

BILA HARGA TERUS RENDAH AKAN BERPENGARUH BURUK BAGI INVESTASI MINYAK

 

Jakarta, Antara

Seorang pimpinan perusahaan minyak terkemuka Amerika berpendapat, apabila harga minyak bumi terus rendah seperti sekarang maka akan berpengaruh buruk bagi kelangsungan investasi di bidang industri perminyakan.

“Akan sukar memperoleh suatu keuntungan layak dalam harga minyak 10 sampai 11 dolar AS/barel seperti sekarang,” kata Ketua Dewan Texaco Inc, A.C. DeCrane Jr. di Jakarta Selasa, setelab ia bersama pejabat Texaco dan Caltex lain diterima Presiden Soebarto.

Ia berpendapat, untuk memperbaiki keadaan harga minyak sekarang tidak bisa lain adalah membatasi tingkat produksi secara ketat.

Dalam pertemuan setengah jam dengan Presiden ia juga membabas keadaan industri minyak yang sedang sulit akibat ketidakstabilan harga, di samping menjelaskan minat Texaco untuk terus menanam modal di Indonesia dan penerapan alih-teknologi dalam penyedotan tabap kedua minyak bumi dengan cara penyuntikan uap panas (steamflood).

Ketika ditanya harga minyak yang dianggap wajar, DeCrane Jr mengatakan yang penting tingkat harga itu dapat merangsang investor menanam modal di bidang industri minyak yang memungkinkan tersedianya suplai serta keuntungan yang layak.

Jadi berapa? kejar wartawan. “Kami tahu bahwa tingkat harga 18-20 dolar AS dianggap wajar,” jawab DeCrane yang dalam kesempatan itu didampingi Wakil President Texaco Inc. E.L. Johnson, President dan Ketua Dewan Pengatur PT Caltex Pasific Indonesia Haroen AI Rasjid dan President Amoseas Indonesia M.A. Martinez serta Ketua Dewan Komisaris PT CPI J. Tabiya.

Ia mengaku tidak tahu apakah sudah ada perusahaan minyak yang terpaksa menutup kegiatannya karena pendapatan tak cocok lagi dengan ongkos produksi ‘‘Namun saya mengira industri minyak tetap yakin, para produsen minyak akan bertemu dan membicarakan kepentingan mereka sehingga akan bisa mencapai harga lebih tinggi dibanding sekarang dan menarik bagi investor,” kata DeCrane.

Tentang produksi minyak Amerika Serikat, ia mengungkapkan sekarang sekitar 8,5 juta barel/hari dan kebutuhannya mencapai 5 atau 6 juta barel di atas produksi nasional itu. “Kami masih tetap pengimpor minyak terbesar di dunia,” tambahnya.

Upaya PT Caltex dalam menyedot minyak yang masih tertinggal di lapangan minyak Duri (Riau), menjadikan Indonesia punya pengembangan “steamflood” terbesar di dunia, kata DeCrane .

Investasi yang dikeluarkan untuk penerapan teknologi termaju dalam penyedotan ulang minyak itu antara 700-800 juta dolar AS, dari rencana total sekitar dua miliar dolar. Dengan sistem itu dapat disedot tambaban minyak 120.000 barel/hari, bahkan kalau seluruh lapangan sudah bisa direcover maka akan menghasilkan tambahan 250-300 ribu barel/hari atas produksi total Caltex 500-600 ribu barel.

“Dengan steam-injection, 40 sampai 50 persen minyak yang tersimpan di perut bumi dapat disedot, dibanding tanpa steam hanya 10 persen,” demikian pimpinan Texaco.

 

 

Sumber : ANTARA (11/10/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 369-370.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.