BPK DAN BPKP USAHAKAN HINDARI PEMERIKSAAN TUMPANG TINDIH

BPK DAN BPKP USAHAKAN HINDARI PEMERIKSAAN TUMPANG TINDIH[1]

Jakarta, Antara

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mulai tahun 1995 akan menyerahkan laporan hasil pemeriksaan mereka kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghindari tumpang tindihnya pemeriksaan terhadap jajaran pemerintahan.

“Kalau hasil pemeriksaan BPKP dianggap cukup maka BPK tidak akan turun. Tapi kalau belum memadai, maka baru BPK turun,”kata Ketua BPK, JB Sumarlin, kepada pers di Istana Merdeka, Rabu.

Setelah bersama para anggota BPK lainnya berkon sultasi dengan Presiden Soeharto mengenai peningkatan peran BPK dalam mengawasi keuangan negara, Sumarlin mengatakan dengan menerapkan sistem itu maka bisa dihindari BPK dan BPKP turun sekaligus. Pada masa lalu, kedua lembaga pengawasan ini sering melakukan pemeriksaan secara serentak terhadap instansi yang sama sebingga merepotkan pihak yang diperiksa.

Sumarlin menyebutkan pada tabap pertama baru BPKP yang diwajibkan menyerahkan hasil pemeriksaannya kepada BPK yang merupakan lembaga tinggi negara sederajat dengan presiden, MA, dan DPR. Khusus mengenai BPK sendiri, Ketua BPK menyebutkan mulai tahun ini pihaknya menyerabkan laporan hasil pemeriksaan kepada DPR setiap satu semester dan bukannya laporan pemeriksaan tahunan seperti di masa lalu.

“Dengan memberikan laporan semesteran ini, maka anggota DPR bisa memperoleb informasi yang lebih dini tentang pengelolaan keuangan negara guna melakukan perbaikan,” kata mantan Menteri Keuangan itu.

Pemberian laporan setengah tahunan ini juga bermanfaat bagi pemerintah karena bisa melakukan perbaikan terutama jika ditemukan penyimpangan atau ketidak efisienan. Laporan semester pertama tahun anggaran 1994/1995 akan diserahkan Sumarlin kepada pimpinan DPR pekan mendatang. Sumarlin menolak menyebutkan naik turunnya penyimpangan atau penyalahgunaan selama semester pertama tabun inidengan periode sebelumnya.

“Tanya saja pada DPR,”kata Sumarlin berulang kali ketika dipancing para wartawan tentang gambaran umum basil pemeriksaan itu. (T/EU02/B/DN08/RB1/7 /12/9414:39)

Sumber:ANTARA (07/12/1994)

_____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 473-474.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.