BUKAN PERSOALAN INTERN TNI/AD [1]
Djakarta, Berita Yudha
Peristiwa 1 Oktober 1965 jang di lakukan oleh mereka jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”, tidak dapat kita terima pendapat sementara orang jang menjebut bahwa peristiwa tsb. adalah semata-mata persoalan intern Angkatan Darat.
Karena dilihat dari sudut dan segi apapun, bagi patriot sedjati dan Pantja Silais sedjati pasti menilai peristiwa tersebut adalah peristiwa Nasional seperti jang dinjatakan oleh Menteri/Panglima ALRI Laksamana Madya Laut E. Martadinata.
Apakah sesuatu peristiwa petualangan kontra-revolusi “Gerakan 30 September” jang telah melakukan pembunuhan terhadap sorang Menteri dari Negara R.I. dan telah mengadakan coup dengan mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan MPRS dengan telah membentuk apa jang mereka sebut” Dewan Revolusi Indonesia” masih dapat dianggap dan disebut sebagai persoalan intern TNI/ Angkatan Darat semata ?
Dari bukti2 jang kini telah tertangkap oleh operasi keamanan ABRI, djelas menundjukkan bahwa kesemuanja bukanlah hanja semata2 persoalan intern Angkatan Darat.
Karena itu, sekali lagi kita tandaskan, bahwa peristiwa 1 Oktober jang dilakukan oleh apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September “, bukanlah hanja merupakan persoalan intern Angkatan Darat, tetapi sepenuhnja merupakan persoalan nasional, jang penjelesaiannja kini lansung dipimpin oleh Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, Bung Karno.
Bila masih ada orang atau golongan jang menjebut bahwa persoalan tersebut adalah se-mata2 persoalan intern Angkatan Darat, itu hanja merupakan usaha untuk memutar balikkan dan mengaburkan persoalan serta kedjadian jang sebenarnja. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA( 07/10/1965)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 79-80.