BUSH KIRIM KAWAT UCAPAN KEPADA SOEHARTO

BUSH KIRIM KAWAT UCAPAN KEPADA SOEHARTO

 

 

Jakarta, Kompas

Presiden AS George Bush telah mengirimkan kawat ucapan selamat kepada Presiden Soeharto sebagai Ketua Gerakan Non Blok (GNB) dan menyatakan kesediaan untuk bekerjasama dengan Gerakan ini. Demikian Mensesneg Moerdiono kepada pers dalam penerbangan rombongan Kepala Negara dari Jakarta ke Jenewa, Minggu (20/9) malam.

Presiden Soeharto dan rombongan diperkirakan tiba di New York hari Selasa (22/9) tengah malam pukul 23.55 atau 11.55 waktu setempat dalam rangka menyampaikan pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB ke-47. Selama di AS, Presiden Soeharto tidak akan bertemu dengan Presiden Bush karena disadari bahwa Bush saat ini sangat ini sibuk dengan kampanye pemilihan Presiden.

Kepala Negara dan Ny. Tien Soeharto serta rombongan dalam perjalanan ke New York, Senin pagi (211/9) tiba di Jenewa, Swiss, setelah terbang hampir 15 jam dari Jakarta Minggu malam. Demikian dikemukakan wartawan Kompas Anselda Lopez yang ikut dalam rombongan Kepala Negara dari Genewa semalam.

Suhu udara di bandara setempat sekitar 16 derajat Celsius dan berkabut cukup tebal ketika pesawat MD-11 Garuda mendarat pada pukul 09.00 pagi kemarin (pukul 14.00 WIB). Di tangga pesawat Kepala Negara disambut Wali Kota Jenewa, Dubes RI untuk Swiss BS Arifin, dan Wakil Tetap RI untuk PBB di Genewa, Soemadi Brotodiningrat. Ny. Tien Soeharto menerima bunga dari tangan seorang gadis cilik Swiss.

 

Utusan Emir Kuwait

Tiga jam setelah tiba, Presiden Soeharto langsung menerima utusan khusus Emir Kuwait, Abdurrachman Al-Atiqi, di penginapan Hotel La Researve sekitar setengah jam lebih.

Menurut Mensesneg Moerdiono, semula utusan khusus Emir Kuwait itu ingin bertemu Presiden di Jakarta. Namun karena kesibukan Kepala Negara, ia diminta menemui Menlu Ali Alatas atau Mensesneg Moerdiono. Namun ia mengatakan bahwa Emir Kuwait Sheik Jaber Al-Ahmed Al-Sabah minta supaya pesan yang dibawanya langsung disampaikan kepada Presiden Soeharto sendiri. Karena Kepala Negara harus ke PBB maka utusan khusus itu menyatakan bersedia bertemu di Jenewa.

Kepada Presiden Soeharto, Abdurrachman Al Atiqi menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Indonesia atas terpilihnya mantan Menlu Mochtar Kusumaatmadja oleh PBB sebagai Ketua Komisi Irak. Prof Mochtar Kusumaatmadja oleh Kuwait dinilai sangat cakap untuk melaksanakan tugas-tugas itu dan mengharapkan agar Presiden Soeharto menasihati Mochtar untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan sebaik mungkin.

Setelah beristirahat semalam untuk penyesuaian waktu, Kepala Negara dan rombongan, Selasa pagi ini pukul 09.20 waktu Genewa, atau pukul 4.20 meninggalkan Genewa menuju New York selama 8,5 jam penerbangan.

Kecuali untuk menyampaikan pidato pada Sidang majelis Umum PBB, selama di New York Presiden Soehartojuga akan menerima sejumlah kepala negara/kepala pemerintahan untuk pertemuan bilateral. Dalam hal ini yang sudah pasti adalah Presiden Republik Korea-Roh Tae-woo, Presiden Nikaragua Ny. Violetta Barrios de Chamorro, Presiden Mongolia-Punsaimagin Ochirbat, Presiden Republik Latvia

Anatolija Gorbunous, Perdana Menteri Selandia Baru (bukan Presiden seperti ditulis Kompas Selasa 21 September – Red) James B Bogler, Presiden Slovenia Milan Kucan, dan Presiden Bosnia-Herzegovina Alija Izotbogovia. Di samping itu Presiden akan bertemu dengan Direktur Pelaksana Unicef dan dengan para pengusaha AS.

 

 

Sumber : KOMPAS (22/09/1992)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 217-219.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.