CERAMAH ORDE BARU & PERKEMBANGAN RI DI BONN

CERAMAH ORDE BARU & PERKEMBANGAN RI DI BONN

Bonn, Antara

Jumlah murid sekolah dasar, pelajar dan mahasiswa di Indonesia dalam tahun 1970 menurut seorang sarjana Jerman  sudah mencapai jumlah 38 juta, lebih dari separuh penduduk Republik Federasi Jerman (RFJ), meskipun dalam tahun tersebut angka persentase buta huruf 40 persen.

Ini dikemukakan Prof. Dr. Dahm ketika memberikan gambaran mengenai kemajuan bidang pendidikan di Indonesia dalam ceramahnya pekan lalu di kota Siegen, Jerman Barat, dengan memusatkan pembahasannya pada strategi pembangunan Pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, masalah­ masalah yang dihadapi dan kemajuan yang dicapai.

Dalam ceramah berjudul “Orde Baru Dan Perkembangan Indonesia Selama 20 Tahun Terakhir”, guru besar pada Universitas Passau itu menguraikan berbagai perkembangan di Indonesia, baik di bidang politik maupun di bidang sosial ekonomi.

Berkaitan dengan kemajuan yang dicapai di bidang pendidikan ini, Prof. Dahm mengungkapkan data perbandingan tingkat buta huruf yang pada tahun 1945 mencapai 93 persen, sedang tahun 1970 hanya tinggal 40 persen.

Selain itu dikemukakan pula perkembangan transmigrasi dari tahun 1905 sampai 1940 dibanding dengan perkembangan pelaksanaan program transmigrasi selama pemerintahan Orde Baru sampai dengan Repelita IV.

Berkaitan dengan pelaksanaan program transmigrasi itu, Prof. Dahm mencatat perbandingan persentase penduduk yang tinggal di Jawa tahun 1930 sebanyak 69 persen dan dalam tahun 1985 turun menjadi 61 persen.

Setelah menjelaskan  makna dari Trilogi Pembangunan  dan sasaran yang hendak dicapai melalui tahapan pembangunan dari Repelita satu sampai Repelita. enam, di bidang ekonomi Prof. Dahm memberikan  gambaran perkembangan ekspor hasil tambang dan pertanian dari tahun 1940 sampai 1985.

Juga diuraikan perkembangan nilai ekspor minyak bumi dan penanaman modal asing di Indonesia serta perkembangan dan peranan pinjaman luar negeri dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Prof. Dahm memulai ceramahnya yang dihadiri masyarakat Jerman di kota Siegen itu dengan menggambarkan luas wilayah Indonesia yang sama dengan wilayah benua Eropa, dengan bandingan jarak antara Irlandia dan pergunungan Ural.

Juga diuraikan pengaruh dan proses masuknya berbagai agama ke Indonesia, dengan peta daerah-daerah pengaruh Hindu, Islam dan Kristen serta perkembangannya.

Mendapat porsi yang cukup banyak dalam ceramah yang berlangsung dua setengah jam itu latar belakang sejarah lahirnya Orde Baru dengan peristiwa peristiwa seperti pendudukan Jepang, Proklamasi kemerdekaan lahirnya Pancasila, konstelasi politik hasil pemilihan umum tahun 1955 dan konsep Nasakom yang tidak berakar sampai meletusnya peristiwa G-30S/PKI.

Uraian Prof. Dahm juga mencakup perkembangan terakhir di bidang politik mulai dari data hasil pemilihan umum tahun 1971, 1977 dan 1982, Pola fusi partai­ partai politik sampai pada diterimanya Pancasila sebagai satu-satunya azas partai politik, Golkar dan organisasi massa.

Sumber : ANTARA  (11/03/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 749-750

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.