Tjukilan Laporan KOSTRAD
DALAM WAKTU SEMINGGU KONTRA REVOUSI TERROR G 30 S GAGAL TOTAL [1]
Djakarta, Berita Yudha
Kurang lebih dua minggu sudah berlalu semendjak dilantjarkannja coup d’ etat oleh golongan kaum kontra revolusi jang kedji dan biadab serta immoral jang menamakan dirinja Gerakan 30 September berikut dgn pembentukan Dewan Revolusinja jg. diketuai oleh Ex Letkol Untung dimana terlibat pula pasukan2 Angkatan Bersendjata kita jang terkena propokasi atau kena hasutan dan fitnahan2 karena sangat litjinnja antek2 mereka dalam memetjah belah Angkatan Bersendjata kita jang mereka rentjanakan agar rontok dengan sendirinja.
Tapi berkat kewaspadaan serta kesadaran jang tinggi akan djiwa Sapta Margais dari sebagian besar Angkatan Bersendjata kita serta alat2 negara kita lainnja dibawah pimpinan Major Djenderal Soeharto usaha atau perbuatan mereka jang terkutuk berhasil dibendung bahkan dipatahkan sehingga coup tjepat tsb mengalami kegagalan total.
Untuk mengenangkan kembali semuanja itu sebagai tanda terima kasih serta penghargaan kita jang setinggi2nja kepada seluruh Angkatan Bersendjata Sapta Marga tsb jang telah bertindak dengan tjepat dan tangkas dimana sampai saat sekarang inipun usaha2 pembersihan masih tetap dilakukan tidak ada salahnja kalau kita ungkapkan kembali disini gerakan2 pembersihan jg mereka telah lakukan selama ini beserta hasil2nja semendjak terdjadinja peristiwa jang merupakan lembaran hitam dari sedjarah perdjoangan bangsa kita.
Kita semua masih ingat bagaimana pada tgl. 2/10 1965 pasukan Sapta Margais RPKAD kita telah menjergap 20 orang P.R. (Pemuda Rakjat) jang bersendjata dibelakang Hotel Indonesia dan beberapa putjuk sendjata Tjang dapat disita sedang di Hotel Indonesia tingkat atas 3 orang P.R. telah ditangkap pula karena menembak pasukan kita jang sedang mengadakan patroli djuga dengan bersendjata Tjung.
Penjergapan berikutnja adalah gedung PTT dimana 15 orang P.R berhasil pula diringkus dibelakang gedung tsb dan beberapa putjuk sendjata Tjung telah berhasil disita.
Merebut P.D. Halim
Dan malamnja RPKAD dan Raiders mengadakan gerakan kelapangan Udara Halim dengan Lobang Buaja karena menurut info pasukan2 30 September telah mengundurkan diri kesana. Pangkalan Udara Halim jang diduduki AURI dan telah bekerdja seperti biasa berhasil direbut karena Komodor Susanto dan djuga Laksamana Muda Sri Muljono Herlambang telah menginstruksikan untuk tidak mengadakan perlawanan.
Disamping itu pasukan2 jang diorganisir oleh ex Let Kol Untung jg sudah mendengar hal jang sebenarnja segera melaporkan diri pula pada Kostrad dan segera setelah mereka diberi keterangan jang benar mereka serentak menjatakan : berilah kami tugas menumpas Gerakan 30 September dan sedjak itu diketahui pula bahwa PJM Presiden berada dalam keadaan selamat disuatu tempat jang aman sedang pentjarian terhadap Pati/Pama jang ditjulik oleh Gerakan 30 September terus dilakukan oleh pasukan RPKAD.
Pada tanggal 3-10-1965 diterima laporan bahwa 30 orang PGT dengan menggunakan pakaian preman tapi bersendjata lengkap menudju ke Krawang jang menurut keterangan akan menudju Madiun. Pasukan RPKAD kita segera melakukan pengedjaran terhadap mereka. Sementara itu didalam Garnizun Djakarta Raja sendiri telah ditangkap 67 orang P.R jang turut aktif mengambil bagian dalam Gerakan 30 September disamping sedjumlah 570 orang dari berbagai Kesatuan datang menjerahkan diri pada KODAM Bekasi meminta agar mereka dikembalikan ke Djakarta. Tapi sedjumlah 200 orang terus menudju ke Timur. Selandjutnja disekitar Airport Kemajoran pasukan kita telah mensita pula sendjata api sebanjak 108 putjuk jang kebanjakan merk TJUNG berikut disekitar Tjempaka Putih 18 putjuk sendjata tjampuaran lagi jang telah berhasil pula disita. Tengah malam seorang kurir dari RPKAD melaporkan bahwa lobang tempat penguburan djenazah dari Pati/Pama jang ditjulik telah diketemukan didaerah Lobang Buaja maka segala sesuatunja kemudian disiapkan untuk mendjemput keesokan harinja djenazah dari Pati/ Pama tersebut.
Sendjata Berhasil Disita
Dalam gerakan pembersihan selandjutnja pada tgl. 4-10-1965 pasukan kita didaerah Utan Kaju Rawamagun Rt/16 RK 2 telah berhasil menjita 4 peti peluru TJUNG, 1 peti peluru tjampuaran dan dua peti granat tangan djuga didaerah Djati Petamburan telah dapat disita 11 putjuk sendjata tjampuran. Sementara itu rombongan Pak Harto pada hari itu berangkat ke Lobang Buaja untuk menjaksikan sendiri penggalian djenazah jang dikeluarkan satu persatu dari lobang dan menjaksikan sendiri peristiwa tersebut Pak Harto bukan main nampak geramnja dan berkata kepada para wartawan antara lain: Tidak mungkin oknum2 dari AURI tidak mengetahui kedjadian ini, karena lobang buaja ini termasuk daerah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Djenazah tersebut kemudian diangkut ke RSPAD lalu ke Aula MBAD untuk disemajamkan dimana keesokan harinja baru dimakamkan dengan segala kebesaran upatjara kemiliteran.
Pada hari Ulang Tahun ke XX ABRI tgl. 5 Okt 1965 jg sejogjanja selaku anggauta ABRI dan seluruh rakjat Indonesia akan merajakan menjaksikan ketangkasan anggauta2 ABRI dalam rangka Ulang Tahun ABRI tsb rupanja belum mengizinkan berhubung pada hari itu seluruh rakjat Indonesia jang Pantjasilais tengah berkabung dengan sedalam2nja dengan gugurnja beberapa orang Pimpinan AD dan seorang Pama serta seorang AIP II jang telah diangkat oleh PJM Presiden sebagai Pahlawan2 Revolusi dan diantarkannja Pahlawan2 Revolusi tsb menghadap Tuhannja pada hari itu. Namun demikian pembersihan atau operasi2 berlangsung terus dan dalam penggerebekan dirumah isteri jang II dari Major Udara Soejono (Jang djuga memegang peranan penting dalam gerakan 30 September) dapat disita 1 sendjata AK, 1 pistol FN dan beberapa peti kain kuning/merah dan hidjau. Dan di Brebes pengikut2 dari ex. Letkol. Untung dan ex. Kol. Latief jang dapat meloloskan diri dapat ditangkap oleh RPKAD lebih kurang 60 orang. Disamping itu banjak sekali pasukan jang semulanja kena provokasi Gerakan 30 September telah insjaf dan kembali melaporkan kepada KOSTRAD dan didaerah Tjibinong Jon 203 berhasil menangkap 3 orang PCT.
Pembersihan Kebon Kelapa
Pada gerakan pembersihan selandjutnja pada tgl. 7/10 1965 berkenaan dengan dikuburnja Pahlawan Revolusi Ade Inna Soerjani Nasution di Blok P Kebajoran Barn dengan upatjara Kemiliteran akibat ditembak oleh terror GESTAPU Gerakan 30 September sehingga meninggal dunia pada tgl. 6/10 1965 di RSPAD, pasukan kita mengadakan pembersihan di Kebon Kelapa Kampong Bugis dan Kampung Sumur Batu dengan hasil mensita beberapa alat2 perlengkapan militer dan 4 orang jang ditjuriagai dapat diringkus. Sementara itu Pak Harto pada hari tsb, memberikan wedjangan kepada Siswa SESKAU jang baru kembali dari RRT mengenai keadaaan Dalam Negeri dewasa ini setelah terdjadi Gerakan 30 September.
Pada tgl. 8/10 1965 pasukan Gerakan 30 September jang ditangkap di Brebes diangkut dengan truck di bawa ke Djakarta sedang keesokan harinja pada tgl. 9/10 1965 1 Ton dari Jon 328 bergerak ke Bendungan Hilir karena mendapat info ex Kol. Latief berada disana. Djam 18.00 ex Kol. Latief dapat ditangkap dan karena melawan terpaksa ditembak mengenai lututnja sebelah kiri dan kemudian dirawat dirumah sakit RSPAD Pada tgl. 10/10 1965 djam 14.00 rombongan dari Lembaga Pertahanan Nasional datang di Ma KOSTRAD untuk mengadakan pembitjaraan dengan Pimpinan KOSTRAD mengenai keadaan sekarang. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA(14/10/1965)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 101-105.