DARI MUSJAWARAH KOMANDO HANKAM:
KEGELISAHAN MASJARAKAT KARENA KURANG PERTJAJA PADA PEMERINTAH [1]
Djakarta, Kompas
Djenderal Soeharto selaku Menteri Hankam Djumat pagi telah mendjelaskan mengenai situasi politik dewasa ini dan berbagai hal jang menjangkut tugas2 pemerintah dan kepentingan umum dihadapan Musjawarah Komando Hankam, bertempat di aula Hankam.
Dalam menampilkan usaha2 pemerintah di bidang stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi, Djenderal Soeharto al mendjelaskan, bahwa adanja kegontjangan dan kegelisahan dikalangan pengusaha2, jang menjebabkan harga barang naik dan BE naik, hanjalah karena kurangnja kepertjajaan masjarakat terhadap usaha2 pemerintah dalam memperbaiki keadaan.
Tuntutan golongan independen untuk merombak DPR dapat dimengerti. Tapi biaja terlalu banjak.
Djenderal Soeharto, telah pula memberikan pendjelasan mengenai approach2 jang telah dilakukan terhadap swasta2 dan pedjabat luar negeri untuk memberikan pengertian mengenai tindakan2 kita dalam usaha2 kita dalam usaha stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi al pertemuan2 Paris dan Amsterdam jang telah menundjukan pengertian.
Mengenai balanced budget hendaknja djangan dilihat dati sisi negatipnja atau dengan pesimistis. Dikatakan, bahwa balanced budget jang kita lakukan tahun 1967 telah dinilai oleh IMF dan World Bank dan perhitungan mereka pun tidak meleset ialah sama dengan perhitungan kita ini akan memberi kepertjajaan kepada luar negeri untuk usaha kita tahun 1968, karena lembaga2 internasional inipun telah memberikan penilaian jang baik.
Mengenai bantuan atau kredit djangka pandjang darti luar negeri untuk tahun 1968 telah dapat direalisir.
Demikian pula mengenai beras, dikatakan bhw segala usaha akan dilakukan pemerintah untuk mendapatkan beras, sesuai dgn usaha pemerintah dalam tahun 1968 untuk mengadakan stock-pilling beras untuk buruh dan anggota ABRI serta pegawai negeri.
Dikatakan, bahwa pemerintah telah salah ukur (estimate) dalam tahun jl dgn dasar memperbaiki keadaan ekonomi, dimana beras telah dipertjajakan pengalirannja melalui pasaran bebas.
Pembubaran DPR-GR Butuhkan Ongkos Besar
Selandjutnja dalam rapat itu telah pula dibahas dan dibitjarakan soal golongan atau kelompok independen, jang dapat dimengerti maksudnja meminta perombakan DPRGR dan sistim distrik dalam pemilu.
Tetapi setjara objektip permintaan pembubaran DPRGR itu tidaklah baik dan lagi hal ini membutuhkan ongkos jang terlalu besar padahal keuangan kita dewasa ini harus benar2 dipentingkan untuk kesejahteraan umum, dan jangalah banjak2 digunakan untuk politik dan security.
Golongan atau kelompok independent akan diberi pengertian mengenai soal ini.
Demikian Brigjen Sugandhi jang memberikan keterangan kepada Pers selesai musjawarah itu. (DTS)
Sumber: KOMPAS (08/12/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 785-786.