DARI SIDANG LENGKAP KABINET PEMBANGUNAN SISA2 G-30-S/PKI GUNAKAN PERTENTANGAN ANTAR KITA SEBAGAI PELUANG

DARI SIDANG LENGKAP KABINET PEMBANGUNAN SISA2 G-30-S/PKI GUNAKAN PERTENTANGAN ANTAR KITA SEBAGAI PELUANG

  • Untuk mengadakan ” Come Back” nja
  • Pangad Djend. Pangabean Laporkan Situasi Keamanan [1]

Djakarta, Kompas

Presiden Soeharto dalam Sidang Lengkap Kabinet Pembangunan hari Senin ini telah memperingatkan agar kita siap waspada terhadap sisa2 G-30-S/PKI, tindakan2 subversi serta tindakan2 ekstrim lainnja jang sampai sekarang masih latent.

Dikatakan oleh Presiden bahwa sisa2 G-30-S/PKI akan menggunakan setiap peluang jang ada untuk menjusun kembali kekuatannja. Maka dari itu Presiden mengharapkan agar kita menghindarkan pertentangan2 antara kita sendiri jang dapat dipergunakan sebagai peluang oleh pihak musuh.

Kepada2 lembaga2 Pemerintah, Orpol, Ormas dan mass-media diserukan agar mereka mengadakan intropeksi serta pembersihan2 dimana perlu. Tanpa mengurangi hak pers, Presiden minta bantuannja agar pers menghindarkan diri dari tulisan2, pemberitaan, dan karikatur jang dapat menguntungkan pihak lawan.

Sidang Lengkap Kabinet luar biasa ini dihadiri oleh para Menteri Kabinet Pembangunan, Panglima2 keempat Angkatan, Pimpinan DPR-GR, Pimpinan dan para anggota2 DPR serta Pimpinan Lembaga2 Negara tingkat Pusat, Sidang diadakan di Istana Negara dan dipimpin oleh Kepala Negara.

Sebagai atjara pokok satu-satunja telah dibatjakan laporan Djenderal M. Pangabean selaku Wakil Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkambtib), tentang masalah keamanan dalam negeri dewasa ini jg seluruhnja meliputi konsepsi strategi dan taktik G.30.S/PKI serta perkembangannja, kegiatan2 dari pihak ekstrim dan subversi lainnja, perkembangan kebidjaksanaan KOPKAMTIB serta hasil-hasil operasi; faktor2 hambatan jang dialami di dalam pelaksanaan tugas KOPKAMTIB, serta konsepsi strategi KOPKAMTIB sendiri tahun 1960.

Doktrin TRIPANDJI untuk Bangun Kembali Kekuatan

Dilaporkan oleh Djenderal Pangabean tentang konsepsi dan strategi PKI pada masa epilog, masa G.30.S/PKI dana masa prolog peristiwa tersebut.

Antara lain dilaporkannja tentang strategi dan taktik bekas PKI ini dalam melakukan come back-nja, ia sudah gagal melakukan perebutan kekuasaan ditahun 1948 di Madiun taktik2 jang dipergunakan untuk menghantjurkan lawan2nja sehingga mendjelang achir tahun 1965 mereka merasa sudah berhasil mendominasi dan menguasai titik2 strategis untuk dapat melakukan coup Djuga dilaporkan tentang kegiatan2 jang masih dilakukan oleh sisa2 G.30.S/PKI setelah gagalnja coup jang mereka lakukan dalam tahun 1965 itu, bagaimana mereka mempengaruhi kebidjaksanaan solution” didalam menjelesaikan petualangan politik jang telah dilakukannja.

Soal Irian Barat

Daerah Irian Barat memintakan perhatian chusus dari kita. Karena itu Pemerintah telah mengusahakan pembangunan2 dibidang2 pendidikan dan kemasjarakatan dengan hasil jang memuaskan. Bahkan telah didirikan Universitas Negeri.

Putra2 Irian Barat telah diberi tanggung djawab jang besar dalam bidang Pemerintahan dan Kemasjarakatan. Jang mendjadi persoalan didaerah tsb. adalah masalah perhubungan dan transport. Perbaikan2 dibidang ini telah dimulai setjara teratur.

Dimintakan perhatian akan pelaksanaan ‘act of free choice’ jang harus dilaksanakan pada achir tahun 1969. Tindakan ini sama sekali tidak berarti bahwa kita mengorbankan rakjat Irian Barat. Lebih2 lagi tidak berarti melepaskan prinsip negara kesatuan.

Untuk lingkungan sipil, tetapi djuga dilingkungan ABRI. Langkah jang sangat penting adalah mengembalikan AKRI pada fungsinja jang semula, jakni sebagai alat penertiban masjarakat dan alat penegak hukum.

Stabilisasi Ekonomi

Dalam rangka mewudjudkan stabilisasi ekonomi, maka sesuai dengan Ketetapan MPRS perhatian Pemerintah ditjurahkan kepada stabilisasi harga dengan sasaran pengendalian inilah dan pemulihan produksi.

Sedjak permulaan Pebruari hingga achir Djuli 1968, kenaikan tingkat harga hanjalah kl. 20 pet jang berarti hanja 3 pet setiap bulan. Target penjediaan beras untuk tahun 1968 dana kwartal I tahun 1969 adalah kl. 1,5 djuta ton. Dalam tahun 1968, 90 pet dari target tsb telah ditjapai Pemerintah.

Sedangkan tentang kenaikan produksi pangan dikatakan bahwa dalam tahun 1968 telah tertjapai angka 5 pct.

Tentang penjediaan bahan sandang dikatakan bahwa dalam tahun 1967 dan 1968 tidak mengalami kesulitan. Produksi dalam negeri telah dapat ditingkatkan.

Pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan ekspor kita.

Dibandingkan dengan semester I tahun 1967, maka realisasi ekspor dari Djanuari s/d Djuni 1968 mentjapai kenaikan sebanjak 5 pct jakni dari $ 210,1 djuta mendjadi $. 220,1 djuta.

Angka2 tsb belum termasuk djumlah over price sebesar $ 49 djuta.

Dengan demikian Pemerintah mengharapkan agar target ekspor tahun 1968 ini dapat ditjapai.

Kredit Luar Negeri

Politik bebas aktif jang dianut oleh negara kita ternjata membawa berkah jang menguntungkan.

Apabila kita dalam bulan Nopember 1967 telah megadjukan djumlah 325 djuta dollar pada Amsterdam Meeting, ternjata sekarang kesediaan efektip negara2 kreditor telah mentjapai djumlah sekitar 400 djuta dollar AS dalam bentuk BE, kredit projek dan grant.

Selain itu penanaman modal asing sangat meningkat. Sampai bulan Djuli 1968 telah disetudjui Pemerintah Indonesia tidak kurang dari 60 investasi modal asing diberbagai bidang, tidak termasuk bidang minjak dan perbankan.

Djumlahnja tidak kurang meliputi 300 djuta dollar AS. (DTS)

Sumber: KOMPAS (19/08/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 85-87.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.