DAYA BELl TIDAK BANYAK TERPENGARUH MESKI GAJI PN TAK NAIK[1]

Jakarta, Antara

Tingkat daya beli masyarakat tidak akan banyak terpengaruh walaupun gaji pegawai negeri (PN) tidak dinaikkan, kata Dirut Bakrie & Brothers Group Tanri Abeng di Jakarta, Sabtu.

“Kita jangan hanya terpaku kepada pegawai negeri, karena sumber pendapatan dan daya beli itu bukan hanya dari PN,”katanya ketika menanggapi kemungkinan terjadinya penurunan tingkat daya beli karena gaji PN tidak naik.

Ketika menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 1994/1995, Presiden Soeharto menyatakan bahwa untuk tahun ini gaji PN tidak dinaikkan, walaupun RAPBN naik 11,9 persen dari tahun sebelumnya, sebab peningkatan ini merupakan konsekuensi dari naiknya gaji PN dan ABRI sebesar 12 persen pada tahun lalu.

Menurut Tanri, daya beli masyarakat dapat meningkat dengan pertumbuhan ekonomi, seperti yang terlihat di beberapa sektor, misalnya industri, jasa dan pertanian. Peningkatan pertumbuhan ini akan memberi peluang kepada masyarakat untuk memperoleh pendapatan lebih.

“Dan karena struktur masyarakat Indonesia sangat kekeluargaan, maka akan ada kecenderungan saling membantu, misalnya saya memperoleh pendapatan tinggi, ada keluarga saya yang PN yang mengalami kesulitan ekonomi bisa saya bantu,” katanya memberi contoh.

Menurut dia, setiap pendapatan yang diterima selain untuk investasi juga untuk ditabung, dan kedua kegiatan ini akan membuat kegiatan ekonomi meningkat. Bila kegiatan ekonomi meningkat, kata Tanri, berarti pengusaha juga mendapat penghasilan banyak, demikian juga pajak yang dibayarkan, hal itu berarti penerimaan negara bertambah.(T-PE11 /1:03PM/ln09/ 8/0l/94!RE3)

Sumber:ANTARA (08/01/1994)

__________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 177-177.