DENGAN ITIKAD BAIK2 KEKOMPAKAN ANTARA ABRI DAN RAKJAT SEMUA TUGAS REVOLUSI AKAN SUKSES

DENGAN ITIKAD BAIK2 KEKOMPAKAN ANTARA ABRI DAN RAKJAT SEMUA TUGAS REVOLUSI AKAN SUKSES [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

KETUA Presidium/Menutama/Pangad Djenderal Soeharto menegaskan bahwa dengan kekompakan dan iktikad antara ABRI dan rakjat, maka semua tugas Revolusi akan dapat dilaksanakan dengan hasil baik dan sukses.

Penegasan ini dikemukakan oleh Menutama/Pangad Djenderal Soeharto pada upatajara perpisahan dengan pedjabat2 Hankam seperti Laksamana Muda Laut O.B. Sjaaf, Brigdjen Sutjipto SH, Komodor Laut Trisno Mukadi, Kolonel Udara Ismail dan Djaksa Tinggi Rahardjo bertempat di Guest House Hankam Djl. Taman Suropati Djakarta Selasa kemarin.

Dalam upatjara perpisahan jang dihadiri oleh Ketua MPRS Djenderal Dr. A.H. Nasution, Men Pengak Djendral Polisi Soetjipto Judodihardjo, Men Pangau Laksamana Madya Udara Rusmin Nurjadin, pedjabat2 Staf Hankam dan Perwira2 Tinggi ABRI di Staf Hankam masing2 beserta Pati.

Selandjutnja Menutama/Pangad Djenderal Soeharto menjatakan bahwa penempatan para pedjabat tersebut kembali keangkatannja atau dibidang pemerintahan lainnja adalah sesuai dengan tugas dan kewadjiban jang dibebankan kepada ABRI selaku alat Pertahanan Keamanan, alat Revolusi dan abdi AMPERA.

ABRI Berhak Duduk Dalam Pemerintahan

Karena ABRI sebagai alat Pertahanan Keamanan, alat revolusi dan abdi AMPERA demikian Djenderal/Soeharto menegaskan, maka ABRI berhak duduk dalam pemerintahan baik setjara legislatif dan eksekutif. Ditegaskan pula bahwa tjita2 Proklamasi 17 Agustus pun bukan bersumber kepada kekuatan sendjata atau kemampuan teknis militer, tetapi djustru alat perlengkapan militer jang kita miliki sekarang ini adalah hasil dari niat dan tekad kita melakukan tjita2 itu.

Diharapkan oleh Djenderal Soeharto agar Brigade Lintas Udara Brawidjaja jang djantik Kamis jl. ltu betul2 akan didjiwai oleh mission dan njata2 itu sebagai pengaman dan pengamal Pantajsila.

Mengenai tugas2 jang dibebankan kepada ABRI dimana tugas2 tersebut sungguh berat, tapi mulia dan sutji. Djenderal Soeharto mengharapkan agar kepertjajaan jg diberikan rakjat kepada ABRI, benar2 dilaksanakan dgn. sekuat tenaga dan fikiran dan djadilah ABRI sebagai pelopor dalam setiap pembangunan bangsa, Negara dan Revolusi Pantjasila.

Dalam awal pidatonja, pada perpisahan itu, Djenderal Soeharto atas nama anggota Staf Hankam danABRI mengutjapkan terimakasih banjak kepada para pedjabat jang meninggalkan Staf Hankam, jang telah banjak memberi sumbangan tenaga dan fikiran demi pembinaan Hankam/ABRI, chususnja Bangsa Negara dan Revolusi Pantjasila umumnja.

Dimana atas sumbangan tenaga dan fikiran itu betapapun beratnja tugas jang dihadapi dimasa lampau terlebih2 dIm masa proloog dan epilog-nja Gestapu/PKI, semua tugas2 kita itu dapat berhasil baik.

Achirnja sebagai tanda kenang2ankepada para pedjabat jang meninggalkan Staf Hankam, tapi hatinja masih tetap di Staf Hankam. Djenderal Soeharto telah menjerahkan tongkat komandao kepada para pedjabat tersebut. (DTS)

Sumber:ANGKATAN BERSENDJATA (03/08/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 359-360.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.