DEP. PU AKAN BUKA JALAN TOL JAKARTA  – BEKASI

DEP. PU AKAN BUKA JALAN TOL JAKARTA  –  BEKASI

 

Jakarta, Antara

Jalan bebas hambatan (tol) Semanggi – Cawang – Bekasi yang merupakan bagian ruas jalan tol Jakarta – Cikampek (74 km) akan dibuka untuk umum mulai pekan depan.

Menurut Humas Dep. Pekerjaan Umum di Jakarta hari Kamis, peresmian pembukaan ruas jalan ini untuk umum akan dilakukan oleh Presiden Soeharto, Senin depan.

Berdasarkan Keppres No. 611987, tarif dari gerbang tol Semanggi, Kuningan I (arah Semanggi), Kuningan II (arah Cawang), Tebeti (arah Semanggi), Tebet ll (arah Cawang) sampai ke gerbang tol Cawang, (masuk dan keluar di salah satu diantara gerbang tol) dikenakan Rp 500,00 baik untuk kendaraan Golongan l (bobot di bawah 2,5 ton) maupun untuk GoIongan II (di atas 2,5 ton).

Sedangkan dari keenam gerbang itu (masuk dan keluar di salah satunya) ke gerbang tol Pondok Gede Barat dikenakan tarif masing-masing Rp300,00 (Golongan I) dan Rp800 ,00 (Golon gan II), sedan gkan dari gerbang tol Pondok Gede Barat­ gerbang tol Pondok Gede Timur, dikenakan tarif tol sebesar Rp500 ,00 dan Rp1.500,00 (masing-m asing Golongan I dan II).

Sistem pengumpulan tol untuk ruas Sem anggi- Bekasi Barat dilakukan secara terbuka yaitu dengan membayar toIdi salah satu gerbang tol sekaligus Oump sum),jadi tanpa memperhitungkan jarak tempuhnya.

Pengutipan uang tol dilakukan di delapan gerbang tol tersebut yaitu Gerbang tol Semanggi, Kuningan I, Kuningan II, Tebet I dan Tebet II, Cawan g, Pondok Gede Barat dan Pondok Gede Timur.

Pembangunan ruas jalan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah Jawa Barat bagian timur utara yang menghubungkan Jakarta dengan Bekasi, Karawang, Cikampek, selanjutnya sampai Cirebon.

Proyek pembangunan jalan tol Grogol-Cawang dan Jakarta (mulai sirnpang susun Cililitan)- Cikampek diharapkan rampung seluruhnya pertengahan 1988.

Rp223,856 miliar

Konstruksi pembangunan jalan Jakarta- Cikampek seluruhnya menelan dana sebesar Rp 223,856 miliar, terdiri dari pinjaman Bank Dunia sebesar Rp 118,779 miliar, ditambah Rp 56,397 miliar berasal dari obligasi PT Jasa Marga serta Rp 48,680 miliar lagi dari APBN untuk biaya pembebasan tanah.

Pelaksanaan konstruksi fisik pembangunan jalan menelan dana Rp 167,800 miliar, sedangkan sisanya untuk biaya pembangunan bangunan pelengkap seperti bangunan kantor, peralatan tol dan kedaraan operasi.

Pada ruas jalan Jakarta-Bekasi terdapat sembilan lintasan atas (overpass) dengan panjang tota 1758,28 meter, tiga buah jembatan penyeberangan orang, 20 gorong-gorong “box” dengan total panjang 960 meter serta 64 buah gorong-gorong pipa yang panjangnya 2 km 1ebih.

Jalan tol Jakarta- Bekasi (sepanjang 6,8 km) merupakan bagian seksi A proyek jalan tol Jakarta- Cikampek (sepanjang 74 Km) yang bilasuah dioperasikan seluruhnya pertengahan tahun 1988 nanti, diharapkan akan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi sampai saat ini. (LS) (T.A17/87-04-11/B-11/mb)

 

 

Sumber: ANTARA (16/04/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 435-436.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.