DEPKES LURUSKAN PEMBERITAAN MENGENAI MASUKNYA PLO KE WHO
Jakarta, Antara
Departemen Kesehatan hari Kamis meluruskan sebuah berita yang menyebutkan bahwa Menteri Kesehatan dr. Adhyatma MPH mengatakan, pemerintah Indonesia belum dapat mendukung keinginan PLO untuk masuk menjadi anggota WHO.
Dalam penjelasan tertulisnya, Sekjen Depkes Dr M. Harly Soeradi SKM mengatakan bahwa Menkes hanya mengatakan “tidak bisa saya jawab di sini” ketika ditanya wartawan ANTARA perihal rencana masuknya PLO menjadi anggota WHO.
Wawancara dengan wartawan itu dilakukan Selasa malam ketika Menkes mau berangkat ke Jenewa menghadiri sidang WHO.
Penjelasan itu, menurut Harly Soeradi, penting mengingat berita yang telah disiarkan itu dapat mempengaruhi kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Depkes menyatakan berita bahwa.”Indonesia sendiri belum memastikan apakah akan mendukung PLO menjadi anggota WHO, mengingat pemerintah Indonesia tidak mengakui pemerintah dalam pengasingan” adalah tidak benar.
Menteri Kesehatan, menurut siaran Depkes itu, telah diberi petunjuk oleh Presiden Soeharto mengenai kebijaksanaan politik luar negeri Indonesia dalam kaitannya dengan acara-acara WHA (World Health Assembly), bukan mengenai sikap terhadap rencana masuknya PLO dalam WHO seperti yang dikesankan berita tersebut.
Suasana Sidang Umum WHO yang dibuka Senin lalu dan akan berlangsung sekitar seminggu itu, menurut laporan AFP, diliputi suasana hangat sehubungan dengan adanya pernyataan PLO untuk menjadi anggota organisasi kesehatan sedunia yang berada di bawah naungan PBB itu.
Amerika Serikat, sebagai donatur terbesar WHO dengan iuran mencapai 25 persen dari anggaran badan PBB itu, dilaporkan berusaha menggagalkan usaha PLO tersebut.
Sementara itu, Reuter melaporkan dari Jenewa Rabu (10/5) bahwa WHO telah menangguhkan pengambilan keputusan mengenai permohonan PLO tersebut.
Indonesia, seperti dinyatakan Menlu Alatas, telah mengakui berdirinya negara
Palestina yang merdeka bahkan kontak-kontak untuk mendirikan kedutaan besar di Jakarta saat ini sedang dilangsungkan.
Menlu Alatas bahkan pernah mengatakan bahwa kedubes itu kemungkinan akan dibuka sendiri oleh Ketua PLO Yasser Arafat.
Sumber : ANTARA (11/05/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 154.