DEPPEN SETUJU PENERBITAN SEBUAH HARlAN SORE
Jakarta, Antara
Departemen Penerangan menyetujui penerbitan surat kabar baru edisi sore yang akan diterbitkan oleh suatu badan usaha baru pula, kata Menteri Penerangan Harmoko kepada wartawan hari Kamis. “Namun perlu ditegaskan bahwa surat kabar itu bukanlah pengganti Sinar Harapan yang sudah dibatalkan SIUPP-nya”, ujar menteri di Bina Graha Jakarta setelah ia melapor kepada Presiden Soeharto.
Persyaratan administrasi bagi penerbitan surat kabar baru itu sedang dalam proses. Tentang nama dan badan hukum serta personilnya akan diumumkan nanti setelah proses administrasi rampung, kata Menpen.
Atas pertanyaan wartawan, Harmoko mengharapkan surat kabar baru itu dapat menyelesaikan persyaratan-persyaratan administrasinya secepat mungkin sehingga bisa segera diterbitkan. “Insya Allah dalam bulan-bulan ini juga”, tambahnya.
Ia tidak menutup kemungkinan personil surat kabar baru itu banyak yang semula menjadi wartawan “Sinar Harapan” sebab semuanya akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Harmoko selanjutnya menjelaskan, Depertemen Penerangan kini sedang meneliti sepuluh kelompok pendengar radio, pembaca surat kabar dan televisi (Kelom pencapir) yang menjadi finalis untuk menentukan pemenang piala bergilir Presiden Soeharto.
Menurut rencana, Presiden akan menyerahkan piala tersebut tanggal 11 Maret mendatang di Bandung pada upacara peresmian Stasiun TVRI Bandung, Jawa Barat, kepada juara terbaik Kelom pencapir.
Para finalis tersebut adalah Kelom pencapir “Suka damai” Jambi, “Biyangkut” Bengkulu, “Martasaba” Lampung, “Kecubung Mekar” Riau, “Harapan Mulia” Jabar, “Mekarsari” Jateng, “Sinar Harapan” Kalsel.
Menpen juga melaporkan rencana peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari mendatang yang berthema “Memantapkan Sistem Pers Pancasila Dalam Menyongsong Tahap Tinggal Landas”.
Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka peringatan itu antara lain sidang pleno Dewan Pers di Banjarmasin (Kalsel) 23 Januari yang akan dilengkapi dengan seminar satu hari tentang pengembangan fungsi dan peranan Pers Pancasila sebagai sarana pembangunan politik.
Suatu pertemuan besar Pimpinan Redaksi dan PWI se-Indonesia akan pula diadakan di Jakarta mulai 6 Februari , yang akan diikuti sekitar 245 orang. Dalam pertemuan itu para Pimpinan Redaksi dan PWI akan memperoleh penjelasan dari para menteri di bidang politik, ekonomi dan hankam, yang dikaitkan dengan tugas media massa dalam menyukseskan pemilu 1987.
Peringatan Hari Pers Nasional itu juga akan dimeriahkan oleh pameran pers di Jakarta selama empat hari, di maria akan ditonjolkan kemajuan teknologi media cetak.
Tepat tanggal 9 Februari nanti para Pimpinan Redaksi dan PWI se-Indonesia itu akan diterima Presiden Soeharto.
Menpen juga melaporkan kepada Kepala Negara mengenai pembangunan perumahan bagi karyawan golongan I dan II Departemen Penerangan di Sukatani, Cimanggis, Bogor.
Sumber: ANTARA (08/01/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 745-746