DEPRIN BENTUK JARINGAN PUSAT DATA DAN INFORMASI
Jakarta, Antara
Departemen Perindustrian telah membentuk jaringan pusat data dan informasi ekspor yang dapat dimanfaatkan para pengusaha nasional dalam upaya meningkatkan ekspor non-migas, khususnya hasil industri, kata Menteri Muda Perindustrtian, Ir.Tungky Ariwibowo di Jakarta, Selasa.
Setelah bersama Menteri Perindustrian Ir. Hartarto melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Ariwibowo menjelaskan kepada wartawan bahwa melalui jaringan tersebut dapat diketahui antara lain situasi pasaran berbagai komoditi di dunia, nilai ekspor komoditi itu dari berbagai negara, peraturan yang berlaku di negaranegara tersebut, dan peluang pasaran ekspor.
Jaringan yang menggunakan sistem komunikasi data paket (SKDP) itu merupakan hasil kerjasama antara Departemen Perindustrian dengan PT Indosat. Pusat data itu dihubungkan dengan pusat-pusat data di 22 negara, misalnya Amerika Serikat, Swiss, Inggris, Jerman Barat dan Jepang.
Secara keseluruhan pusat data itu bisa dihubungkan dengan sekitar 3.600 pusat data di seluruh dunia.
Ariwibowo mengatakan manfaat jaringan data itu bagi pemerintah antara lain sebagai masukan dalam menyusun studi nasional sektor industri yang berorientasi ekspor, sebagai salah satu dasar bagi menetapkan kebijaksanaan penanaman modal serta pengembangan industri yang produksinya masih diperlukan pasaran dunia.
Bagi dunia usaha, pusat data dan informasi itu dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan ekspor hasil produksinya, mengetahui persyaratan yang diperlukan apabila mengekspor ke negara-negara tertentu, mengetahui secara lebih pasti peluangpeluang pasar dan peluang investasi.
Dalam upaya pemanfaatan pusat data tersebut dalam waktu dekat Departemen Perindustrian akan mengadakan pertemuan dengan Departemen Perdagangan dan dunia usaha yang dalam hal ini diwakili oleh KADIN Indonesia.
Departemen Perindustrian akan melakukan pendekatan terhadap pusat-pusat data dan informasi lain, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
“Kami juga bermaksud meluaskan jaringan pusat data dan informasi inike kotakota besar di Indonesia supaya para pengusaha di daerah juga dapat memanfaatkannya,” demikian Ariwibowo.
Dalam kaitan itu Presiden memberi petunjuk agar pusat-pusat data dan informasi yang akan didirikan di daerah dapat dikelola oleh dunia usaha.
Sumber : ANTARA (04/10/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 369-370.